SuaraSurakarta.id - Desakan pembubaran Detasemen Khusus atau Densus 88 anti-teror datang dari politikus Partai Gerindra Fadli Zon. Namun ungkapannya tersebut malah menimbulkan sorotan publik.
Menyadur dari Terkini.id, Penggiat media sosial, Denny Siregar menyebut desakan Politikus Partai Gerindra tersebut dinilai sebagai upaya untuk mendulang suara dari kalangan radikal saja. Untuk Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Denny, Gerindra saat sebelum Pilpres lalu banyak merangkul kaum radikal. Kini, setelah Prabowo bergabung bersama pendukung Jokowi, Gerindra disebut telah banyak ditinggalkan pendukungnya, khususnya kelompok radikal.
“Kenapa @fadlizon ngotot pengen Densus 88 dibubarkan?? Karena misi utamanya dia adalah rangkul kelompok-kelompok radikal untuk suara di 2024. Kelompok radikal ini sudah tinggalkan @Gerindra sejak @prabowo di kabinet, dan ingin masuk @PDemokrat. Its just business, nothing personal,” tulis Denny lewat cuitannya di Twitter.
Baca Juga: Narapidana Terorisme Jaringan JAD Buat Pengakuan Mencengangkan
Sebelumnya, Fadli Zon mengungkapkan alasan Densus 88 dibubarkan saja karena menurutnya pasukan khusus Polri itu hanya menjadikan teroris sebagai komoditas.
Hal tersebut diungkapkan Fadli Zon menanggapi narasi pernyataan pihak Densus 88 yang menyebut Taliban terinspirasi oleh teroris di Indonesia. Lewat cuitannya di Twitter, Rabu 6 Oktober 2021, Fadli Zon pun menilai narasi Densus 88 itu tidak akan dipercaya oleh masyarakat Indonesia lantaran berbau
Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia,” cuit Fadli Zon. Oleh karena itu, ia dengan tegas menyebut Densus 88 Antiteror Polri sebaiknya dibubarkan saja. Lanjutkan membaca artikel di bawah
Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” ujar Fadli. Menurut Fadli Zon, teroris memang harus diberantas namun jangan dijadikan sebagai komoditas.
“Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” ungkapnya.
Baca Juga: Disimpan Teroris Imam Mulyana, Densus 88 Sita 35 Kg Bahan Peledak TATP di Gunung Ciremai
Mengutip CNN, Densus 88 Antiteror Polri menyatakan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan menginspirasi kelompok teroris di Indonesia meski memiliki paham berbeda soal agama.
Hal itu disampaikan Direktur Pencegahan Densus 88, Kombes M Rosidi dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.
“Euforia kemenangan Taliban ini dapat membawa dampak terhadap keberadaan kelompok teror di Indonesia. Paling tidak, dapat dijadikan sebagai sarana propaganda mereka,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
-
Perbandingan Spesifikasi iQOO Z10 vs Infinix GT 30 Pro, Duel HP Gaming 4 Jutaan
Terkini
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
Polemik Berlanjut, Politisi PKS Laporkan Pemilik Ayam Goreng Widuran ke Polisi
-
Rismon Sianipar Muncul di Sidang Ijazah Palsu Jokowi, Ternyata Diundang Sosok Ini
-
Sidang Ijazah Palsu Jokowi, Majelis Hakim Tolak Gugatan Intervensi Alumni SMAN 6 Solo
-
Kasus Penggelapan Uang: Mantan Kacab Marketing PT SHA SOLO Dihukum 3,5 Tahun Bui