SuaraSurakarta.id - Biaya pendidikan sekolah dasar (SD) yang cukup fantastis terjadi di Kota Solo. Bahkan, biayanya lebih mahal daripada masuk perguruan tinggi.
Menyadur dari Solopos.com, seorang wali murid SD swasta di Kota Solo mencurahkan isi hatinya (curhat) mengenai biaya masuk sekolah yang sangat mahal. Biaya masuk itu bahkan bisa mencapai Rp21 juta.
Informasi yang diperoleh tahun ajaran baru 2021/2022 memang baru saja bergulir dan tahun ajaran 2022/2023 masih lama. Namun nyatanya sejumlah sekolah swasta di Kota Solo sudah mulai berburu murid atau peserta didik baru untuk tahun ajaran mendatang.
Mereka sudah mengedarkan surat pendataan peminat sekolah gelombang istimewa tahun ajaran 2022/2023 yang berisi informasi jadwal pendaftaran calon siswa hingga pembiayaannya. Dari situ diketahui tingginya biaya masuk yang dipatok sekolah jenjang SD swasta di Solo.
Seperti diungkapkan Puji Astuti, seorang wali murid yang baru saja mendaftarkan anaknya di salah satu sekolah swasta favorit di Banjarsari, Solo. Ia mendaftarkan anak keduanya di sekolah tersebut lantaran anak sulungnya juga bersekolah di situ.
“Biaya pendaftarannya Rp300.000. Tapi total biaya masuk yang harus kami keluarkan ketika anak saya dinyatakan diterima kelak sekitar Rp14,9 juta. Saya daftar kemarin mumpung masih gelombang istimewa,” terangnya kepada Solopos.com, Minggu (3/10/2021).
Puji memerinci biaya Rp14,9 juta itu terdiri biaya uang gedung Rp11,8 juta, uang seragam Rp850.000, SPP Rp800.000, buku-buku Rp800.000. Kemudian registrasi program khusus Rp150.000 serta wakaf pendidikan minimal Rp500.000.
Mengangsur
Ia mengaku sengaja mendaftarkan anak keduanya di SD agar menghemat biaya. Sebab bila tak kunjung mendaftarkan anaknya, biaya yang harus dikeluarkan semakin besar. “Saya daftar di hari terakhir gelombang istimewa,” sambungnya.
Baca Juga: Geger! 2 Anak SD Positif COVID-19 di Kota Bekasi, Disdik: Bukan Klaster Sekolah
Ibu-ibu asal Solo itu mengatakan bila tak mendaftarkan anaknya pada gelombang istimewa, biaya masuk sekolah swasta yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp21,2 juta. “Biaya total yang masuk dari gelombang reguler sampai Rp21,2 juta. Selisih biayanya lumayan itu,” katanya.
Lebih jauh, Puji menerangkan sekolah memberikan sedikit kelonggaran terkait mekanisme pembayaran biaya masuk. Wali murid boleh mengangsur biaya dari awal masuk kelas I hingga ketika siswa naik ke kelas IV.
“Untuk anak saya, nanti pas mau masuk kelas I membayar Rp8,9 juta, sisanya Rp6 juta diangsur hingga saat naik kelas IV. Setiap naik kelas mengangsur Rp2 juta. Kalau yang jalur reguler bayar Rp15,2 juta di awal, sisanya diangsur,” terangnya.
Puji berharap tingginya biaya masuk sekolah yang harus dikeluarkan para orang tua sepadan dengan pendidikan yang diperoleh si anak. Jangan sampai kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi mengurangi hak-hak anak mendapat edukasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Viral! Mahasiswa UNS Diduga Penerima Bantuan KIP-K Berpesta di Klub Malam, Pakai Busana Minim
-
Tergugat Tak Akan Tunjukan Ijazah, Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Berakhir Deadclock
-
Kecelakan Maut di Sragen: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil Misterius, Polisi Kejar Pelaku
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?