SuaraSurakarta.id - Batik menjadi salah satu warisan budaya milik Indonesia yang ditetapkan oleh Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) pada 2 Oktober 2009.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hati Batik Nasional.
Keputusan Presiden SBY ini ditetapkan pada 17 November 2009. Keberadaan batik sudah ada pada masa kerajaan dan terus berkembang hingga sekarang.
Dulu batik hanya dibuat terbatas dalam keraton sebagai pakaian raja dan keluarga. Batik kemudian berkembang, banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton yang mengenalkan kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Peringati Hari Batik, Kreasi Gambo Muba Berasal dari Limbah Getah Gambir
"Dulu batik keraton hanya untuk kalangan keraton saja," ujar Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipokusumo, Sabtu (2/10/2021).
Gusti Dipo menegaskan, pada era Pakubuwono VII, batik keraton masyarakat sudah boleh menggunakanya. Dulu memang hanya dipakai di kalangan keraton saja, setelah di masa perkembangan batik mengalami banyak perubahan termasuk perubahan yang memakainya.
"Tapi seiring dengan itu, batik agak mengalami penurunan. Pada 1970 an, batik kemudian meningkat kembali, waktu itu di Gubernur DKI Jakarta memakai batik yang selanjutnya berkembang," kata putra PB XII ini.
Batik berkembang lagi di era Presiden Suharto. Ketika berlangsung KTT di Bogor, semua kepala negara memakai pakaian batik.
Pada era 2000-an, Guruh Sukarnoputra di Solo mengadakan Batik Muda. Di mana anak-anak muda memakai batik dengan celana jeans.
Baca Juga: Adu Gaya 10 Artis Pakai Batik, Cocok Jadi Inspirasi di Hari Batik Nasional
"Tapi juga seiring dengan perkembangan itu yang batik identik sama orang tua atau orang-orang yang sampun sepuh kemudian bergeser ke anak-anak muda yang memakai batik. Apalagi sekarang sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga dalam setiap kegiatan memakai batik," papar dia.
Menurutnya, sekarang batik tidak hanya jagong atau datang ke pernikahan. Tapi sudah masuk dalam kehidupan masyarakat, ke pasar juga sekarang pakai batik.
Gusti Dipo mengatakan, pengertian batik ini lama kelamaan harus paham. Ternyata ada yang memang batik, ada motif batik.
"Jadi nilai yang benar itu adalah yang berkaitan dengan proses batiknya. Itu yang oleh UNESCO dinilai sesuatu hal yang sangat luar biasa," ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika batik merupakan salah satu aset kekayaan bangsa Indonesia yang sudah diakui oleh dunia.
"Kalau bukan kita yang memelihara siapa lagi. Anak-anak muda harus berpartisipasi dan ikut andil dalam proses digitalisasi," terang dia.
Gibran pun mengajak kepada anak-anak muda jangan malu pakai batik. Jangan hanya pas kondangan atau ngantor, tapi batik sudah dipakai dalam kegiatan sehari-hari.
"Jangan malu pakai batik. Ini pakaian yang bisa dipakai sehari-hari, misalnya digunakan saat main ke mall atau nongkrong," tandas Gibran.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Ibu Bupati Chacha Frederica Kenalkan Batik "Kendil Emas": Simbol Kebanggaan Baru bagi Kabupaten Kendal
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Potret Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Resmikan Restoran Le Nusa di Jakarta, Serasi Kenakan Batik Rancangan Desainer
-
Pesona Rizky Ridho Jadi Model Busana Batik, Ramai Digombali Pemain Timnas hingga Kekasih
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Cerita Bahlil Lahadalia Kesengsem dengan Kuliner Soto Fatimah: Rasa Khasnya Paten
-
Kampanye di Sragen, Bahlil Lahadalia Sebut Ahmad Luthfi Punya Jaringan Pusat
-
Tok! Terdakwa Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Divonis Seumur Hidup
-
Blusukan Bareng Respati-Astrid di Proyek Rel Layang Joglo, Jokowi Titip Pesan Ini
-
Jokowi Tanggapi Putusan Bawaslu Soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin