Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 30 September 2021 | 13:00 WIB
Kisah Sugeng, penjual roti bakar empat bulan berjualan sambil mencicil hutang pembelian gerobak. [dok]

SuaraSurakarta.id - Setelah empat bulan berjualan sambil mencicil hutang pembelian gerobak. Akhirnya Sugeng Wahyudi (32), bisa tersenyum lega.

Ia mendapat bantuan untuk melunasi cicilan gerobaknya dari Kelompok UMKM usAHA. Sugeng juga mengaku senang, karena bisa bertemu dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang sempat mencicipi roti bakar buatannya.

Ditemui di lokasi usahanya di jalan Widuran nomor 152, Solo, Minggu (26/9/2021) Sugeng menceritakan perjalanan usahanya.

Sugeng memilih mundur dari pekerjaan yang telah ia jalani selama 13 tajun, karena ketidakjelasan pembayaran upah yang dipotong, meski jam kerja sama dengan alasan pandemi. Hal itu membuatnya tak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Mobilitas Warga Sudah Padat Seperti Sebelum Pandemi Covid-19

Bermodalkan sisa gaji miliknya, Sugeng akhirnya beralih untuk berjualan roti bakar, yang ide awalnya didapat dari usulan Elia istrinya.

Sugeng pun mencari produsen roti yang menjual semua bahan baku roti bakar sekaligus menyewakan gerobaknya.

Ayah dua anak ini memberi nama usahanya Roti Bakar Mandorque, untuk mengenang pekerjaan sebelumnya sebagai mandor di sebuah percetakan daerah Sukoharjo.

Untuk membuat pembeda dengan roti bakar lain. Selain varian isi roti bakar standar yang lebih banyak manis. Sugeng juga berjualan roti bakar varian asin dan pedas.

Omzet yang didapat Sugeng dari berjualan roti bakar per harinya sebesar 80-100 ribu dan 150-200 ribu saat akhir pekan, dengan durasi berjualan selama 5 jam yang ia mulai pukul 17.00 - 22:00 WIB.

Baca Juga: Kampus UMKM Shopee Ekspor Dibuka di Bandung

Dari omzet tersebut, Sugeng bisa mendapatkan untung sebesar 60 persen. Sedangkan untuk bayar sewa gerobak, Sugeng harus mengeluarkan biaya Rp 200 ribu per bulan.

Load More