SuaraSurakarta.id - Vagina terasa longgar menjadi masalah yang tak diinginkan oleh sebagian wanita. Hal itu apakah karena terlalu banyak melakukan hubungan intim?
Kulit secara umum akan kehilangan kelembapan dan elastisitas seiring bertambahnya usia. Hal yang sama juga dapat terjadi pada vulva dan dinding vagina. Kondisi itu lambat laun akan menyebabkan perasaan 'longgar' pada vagina.
Namun yang harus dikatakan adalah, sama sekali tidak ada yang salah dengan 'kelonggaran' vagina, kecuali jika itu menyebabkan masalah kesehatan.
Seperti stres inkontinensia urin atau kebocoran urin selama aktivitas seperti batuk, bersin atau berolahraga juga kepuasan seksual yang buruk dan otot dasar panggul yang lemah.
Sering berhubungan seksual juga sebenarnya tidak ada kaitannya dengan vagina yang terasa longgar.
"Otot-otot elastis vagina bisa meregang dan kembali ke bentuk semula. Bahkan, otot-otot di sekitar vagina bisa diperkuat dengan cepat," kata Cheryl Han, Principal Consultant di Orchard Clinic, dikutip dari Asia One.
Proses kehamilan, persalinan, dan menopause justru jadi penyebab umum vagina melonggar, kata Cheryl.
"Melahirkan membutuhkan vagina untuk meregangkan selama persalinan, dan perubahan hormonal dengan menopause juga menyebabkan kulit, jaringan, dan otot dalam tubuh melemah dan kehilangan elastisitas," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa kerusakan pada kulit, jaringan atau otot saat melahirkan juga dapat menyebabkan perubahan pada vulva dan vagina, yang dapat membuat perbedaan dengan seberapa longgar atau ketatnya vagina.
Baca Juga: Ingin Bikin Perempuan Orgasme Berkali-kali, Coba Oleskan Serum Ini
Sedangkan menopause membuat vagina berubah dengan lapisan mukosa yang sebelumnya tebal dan lembab menjadi lapisan mukosa yang tipis, rapuh, dan kering.
Meski begitu, latihan kegel dapat bantu mengencangkan dinding vagina. Tetapi jika tidak ingin meluangkan waktu dan tenaga, dapat menjalani perawatan non-invasif dengan menggunakan ultrasound dan frekuensi radio untuk meningkatkan kolagen di area vagina dan memperbaiki keriput atau kulit kendor.
Teknologi elektromagnetik terfokus memperkuat otot-otot dasar panggul dan mendorong dasar panggul yang lebih kencang dan kuat.
Cheryl menjelaskan bahwa dasar panggul terdiri dari sekelompok otot yang menopang kandung kemih, rahim, dan rektum. Perannya cukup penting, bukan hanya bagi kekencangan kulit vagina.
"Dasar panggul yang kencang sangat penting untuk fungsi otot inti dalam kita, membantu mengobati atau mencegah inkontinensia dan meningkatkan kepuasan seksual," pungkasnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gibran Absen di Reshuffle Kabinet Prabowo, Jokowi: Itu Hak Penuh Presiden!
-
Sinyal Politik 2029: Jokowi Tegaskan Perintahkan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode ke Relawan
-
Granat Ditemukan Ditumpukan Rongsok, Akan Dicek di Mako Brimob Boyolali
-
Warga Mojosongo Temukan Granat saat Pilah Tumpukan Rongsok
-
Komisi X DPR RI Sarankan Erick Thohir Agar Segera Mundur dari Ketua Umum PSSI