SuaraSurakarta.id - Maraknya remaja lelaki Indonesia yang alay alias 'melambai' belakangan ini menjadi sorotan pegiat media sosial Denny Zulfikar Siregar atau Denny Siregar.
Tak tanggung-tanggung, dirinya menyerukan ajakan boikot TV yang dinilainya memberi tempat luas bagi para artis melambai.
Menurutnya, para artis itu tak punya prestasi namun menjual sensasi. Terlebih mereka kemudian menularkan efek buruk bagi remaja dan penonton di Indonesia.
“Sakitnya ini karena propaganda televisi kita, yang setelah sejak dibebaskannya frekuensi publik, mereka seperti predator yang terus menghalalkan berbagai cara demi uang. Karena keliberalan (konten) ini pula, kemudian banyak muncul alien-alien artis yang tak punya bakat selain menjual sensasi,” kata Denny di Cokro TV seperti diwartakan Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (8/9/2021).
Seruan boikot TV oleh Denny Siregar juga dilatarbelakangi munculnya Saipul Jamil di saluran publik. Dia begitu jengkel pelaku pencabulan anak disambut bak pahlawan usai bebas, tanpa memandang perasaan korban.
“Sakit enggak? Ya sakit, pada miring otaknya. Napi paedofilia kok disambut seperti pahlawan. Saipul Jamil juga ikut sakit, enggak ada malu-malunya, dengan bangganya, padahal baru saja keluar dari penjara kasus pencabulan,” paparnya.
Yang paling menjengkelkan, kata Denny, beliau yang pelaku justru mendapat kontrak banyak stasiun TV yang berlomba mengundang dia demi rating dan uang.
“Saya sendiri enggak paham apa sih hebatnya Saipul Jamil sampai diarak sebegitu rupa. Saya kira yang kemarin itu, yang diarak dan dikalungkan bunga di atas mobil adalah atlet, entah atlet anggar atau bola sodok,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, dia lantas menyinggung soal matinya moral stasiun-stasiun TV. Mereka menampilkan Saipul Jamil tanpa pernah mencoba memperhatikan perasaan korban, yang mungkin sampai saat ini masih bersembunyi karena malu.
Baca Juga: Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KPI Pertimbangkan Minta Perlindungan ke LPSK
Dia juga menyinggung banyaknya tayangan TV yang seolah jauh dari moral dan hanya mementingkan iklan semata. Berbeda saat TV masih dikuasai oleh TVRI, di mana tayangan yang dihadirkan selalu mendidik.
“Beda dengan tayangan TV sekarang, banyak sampahnya. Anak sekarang banyak yang melambai karena banyak idola melambai yang tampil semakin lama enggak sehat,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya
-
Pesangon Eks Karyawan PT Sritex Belum Cair, Ada yang Tembus Rp 100 juta
-
Tim Kurator Sudah Daftarkan Lelang Aset PT Sritex Group, Sementara Benda Bergerak Dulu
-
Puluhan Eks Karyawan PT Sritex Menangis di Upacara HUT ke-80 RI, Berharap Pesangon Cair
-
Wungkul Run: Cara Warga Solo Sambut HUT ke-80 RI dengan Lari Santai dan Berkostum Unik