Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Sate Ayam. [Dapur Kobe]

SuaraSurakarta.id - Indonesia memiliki beragam kuliner lezat dan melegenda yang tersebar ke seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke.

Salah satu makanan khas adalah sate.  Kelezatan sate selalu memanjakan lidah siapa saja, baik orang Indonesia maupun wisatawan luar negeri.

Belum lagi di Indonesia ada beragam jenis sate mulai Sate Madura, Sate Padang, Sate Klathak, Sate Ponorogo, Sate Maranggi, Sate Makassar, Sate Ponorogo dan masih banyak lagi.

Namun dibalik kelezatan sate, menyimpan kisah sedih pembuatan tusuk sate dengan harga super murah namun bertaruh nyawa.

Baca Juga: Gaya Gibran yang Penuh Tanda Tanya, Selalu Tinggalkan Mobil Dinas di Tempat Bermasalah

Proses pembuatan tusuk sate melalui akun TikTok @nnaa982. Terlihat seorang wanita menbang bambu tua di kebun dan dibawa pulang ke rumah.

Viral susahnya pembuatan tusuk sate namun dijual murah. [TikTok @nnaa982]

Sang wanita itu menyebut sesi menebang bambu ini menjadi bagian yang cukup sulit. Setelah itu, bambu akan dipotong serta dibelah sesuai ukuran yang diinginkan.

Bambu yang sudah dibelah kemudian dihaluskan dengan pisau dan ditajamkan manual. Setelah itu akan dijemur hingga kering.

Langkah akhir, tusuk sate akan dikumpulkan dan diikat jadi satu untuk dijual ke pengepul. Tusuk sate itu akan dijual dengan harga Rp 1.500 per ikat.

Harga ini terbilang sangat murah dibandingkan dengan usaha yang dikeluarkan. Menurut wanita ini, ia tidak rugi materi dengan harga itu karena bambu yang dipakai adalah milik sendiri.

Baca Juga: Bejad! Mahasiswa Bunuh Pacarnya Yang Hamil Tua Dengan Sadis

Namun tak dipungkiri banyak hal yang harus dilalui untuk pembuatan tusuk sate. Lelah, jatuh saat mengambil bambu hingga berpotensi kehilangan nyaw, gatal karena terkena bulu bambu dan digigit nyamuk,

Proses yang panjang dan butuh waktu berhari-hari adalah hal yang ia rasakan demi menjual tusuk sate Rp 1.500 per ikat.

Video ini kemudian menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini.

"Kalau lihat prosesnya, harga segitu kemurahan banget sih," komentar seorang warganet.

Warganet lain ikut berkomentar. "Sedih banget. Ini contoh nyata usaha serius, pendapatan bercanda," ujar warganet ini.

"Coba dikemas yang rapi kak. Segitu banyak bisa aja laku Rp5 ribu paling murah. Abis itu dijual ke toko-toko atau online. Jangan ke pengepul," tulis warganet lainnya di kolom komentar.

Sumber: Guideku

Load More