Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 17 Agustus 2021 | 16:47 WIB
Ilustrasi Covid-19. Data kasus Covid-19 Pemkot Solo dengan Pemprov Jateng mengalami perbedaan (Elements Envato)

Selain itu pihaknya juga memastikan data-data lain dari rumah sakit di luar Solo justru masuk ke DKK Solo. Misalnya, data Covid-19 di RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo dan dr Oen Solo Baru, Sukoharjo, masuk data DKK Solo.

DKK pun meminta bantuan sekretaris daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk pencocokan data kasus Covid-19.

Dari pantauan pada situs resmi Pemkot Solo (surakarta.go.id) dan Pemprov Jateng (corona.jatengprov.go.id) terkait data kasus Covid-19 ada perbedaan yang signifikan. Data kasus Covid-19 di Solo dari Pemkot Solo per 16 Agustus 2021 sebanyak 24.994 kasus terkonfirmasi, dengan penambahan sebanyak 76 kasus baru.

Sedangkan data pada Pemprov kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 15.323 kasus per 16 Agustus 2021. Dengan demikian, masih ada selisih data sebanyak 9.671 kasus konfirmasi Covid-19 di Solo.

Baca Juga: Tiga Warga Terpapar Covid-19 Varian Delta di Belitung Meninggal

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyerahkan bantuan oksigen konsentrator ke Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.

Bantuan diterima langsung oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dan Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Oksigen konsentrator tersebut merupakan sumbangan dari pihak ketiga untuk Pemkot Solo yang kemudian dibagian pada rumah sakit rujukan Covid-19 di Soloraya. Salah satunya dari holding company Shopee, SEA.

“Sekarang yang terpenting adalah sinergi Soloraya. Tadi saya ke Karanganyar dan Sukoharjo. Besok saya bagi tugas dengan Pak Teguh [Wawali], Rabu beliau ke Wonogiri, saya ke Klaten dan Sragen, untuk menyerahkan bantuan konsentrator. Ke depan harapannya angka kematian di Soloraya bisa turun,” jelas dia.

Baca Juga: HUT Ke-76 RI, Satgas Beri Penghargaan ke Nakes dan Pejuang Penanganan Covid-19

Load More