Perkataan yang sering dinyatakan Radjiman untuk memotong dan menengahi segala perdebatan adalah “selanjutnya kita ‘stem’ saja …” “Stem” dalam hal ini merujuk pada istilah teknis untuk “menyetel” atau “menyesuaikan.”
Salah satu perkataan Radjiman yang menjadi penentu bagi masa depan Indonesia adalah ketika dirinya bertanya kepada sidang “Seperti apa dasar negara Indonesia yang merdeka?” Pertanyaan ini yang kemudian memicu sejumlah konsep dasar negara yang akhirnya mengerucut pada konsep yang diajukan Soekarno yaitu Pancasila.
Berperan Hingga Akhir Hayat
Radjiman yang sudah sepuh itu bahkan masih ikut serta bersama Soekarno dan Mohammad Hatta terbang ke Dalat, Vietnam, pada 9 Agustus 1945 untuk memenuhi undangan menemui Marsekal Hisaichi Terauchi, Panglima Pasukan Ekspedisi Selatan Angkatan Darat Jepang.
Baca Juga: Rayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76, Ada Pagelaran Wayang Virtual di Tokyo!
Terauchi saat itu menyampaikan bahwa pemerintah Jepang sudah siap menyerahkan kemerdekaan kepada Indonesia. Untuk persiapan kemerdekaan itu Terauchi menyerahkannya kepada Soekarno dkk.
Ini sebenarnya siasat Terauchi saja untuk mengaburkan fakta bahwa Jepang sebenarnya sudah hancur-hancuran kondisinya.
Bahkan Terauchi pada Mei sebelumnya mengalami stroke gara-gara stres berat karena Burma (kini Myanmar) lepas dari tangan pasukannya akibat gempuran pasukan Sekutu.
Kisah selanjutnya kita tahu semua. Kemerdekaan Indonesia akhirnya resmi terjadi dengan proklamasi pada 17 Agustus 1945. Radjiman kemudian kembali ke kediamannya di Ngawi.
Namun semasa periode revolusi kemerdekaan 1945-1949 dia toh masih terus menyumbangkan pikiran. Salah satunya dia ikut memberi kata pengantar dalam buku mengenai Pancasila.
Baca Juga: 10 Menu Ini Rasa Kita! ala McD Meriahkan Hari Kemerdekaan RI 2021
Selain itu dia juga menjadi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) atau parlemen sementara, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pengabdian Radjiman bagi bangsanya berakhir saat dirinya wafat pada 20 September 1952, dalam usia 73 tahun. Pada 2013 jasa Radjiman bagi Indonesia mendapat pengesahan dengan penganugerahan gelar pahlawan nasional baginya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Dinilai Bikin Gaduh, Relawan Jokowi-Prabowo Tantang Duel Roy Suryo: Sekalian di Atas Ring Aja
-
Peran Krusial Inovasi dalam Visi Bebas Asap PMI: Komitmen untuk Pengurangan Risiko
-
Penceramah Kontroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Wali Kota Ingatkan Hal Ini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar