Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 16 Agustus 2021 | 14:55 WIB
Rutan Kelas IA Surakarta bakal disulap menjadi pabrik garmen dengan melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP). [Dok Rutan]

SuaraSurakarta.id - Inovasi Rutan Kelas I Surakarta 'membangun' pabrik garmen dengan memberdayakan warga binaan.

Pabrik itu mendapat respon positif dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H. Laoly.

Pihak rutan menggandeng Industri Garmen PT Amura Pratama yang berada di Makassar untuk mempekerjakan para napi maupun tahanan.

"Dengan pembangunan pabrik ini, kegiatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan dapat berjalan dengan optimal," kata Yasonna, Senin (16/8/2021).

Baca Juga: Geger! Klaster Pabrik Garmen, 148 Buruh Positif COVID-19

Dia memaparkan, adanya pabrik garmen tersebut membuat warga binaan bisa memperoleh keterampilan yang menjadi bekal mereka untuk hidup dengan baik bersama masyarakat.

Sehingga, tambah Yasonna, nantinya warga binaan yang kembali ke masyarakat tidak melakukan tindak pidana lainnya.

"Saya juga berharap dengan adanya pabrik garmen ini dapat mendorong industri ekonomi kreatif kerakyatan untuk membantu perekonomian di tengah pandemi Covid-19," tegasnya.

Sementara itu, Karutan Kelas I Surakarta, Urip Dharma Yoga menjelaskan, operasional pabrik nanti akan melibatkan 50 warga binaan rutan (WBP) yang telah memenuhi standar sebagai pekerja atau tenaga honorer.

Sebelumnnya, puluhan WBP itu sudah dilatih oleh para tenaga ahli dari Balai Diklat Indonesia (BDI) Yogyakarta untuk menjahit baju hingga siap pakai.

Baca Juga: Jadi Pabrik Garmen, Inovasi Rutan Surakarta Dipuji Eks Sekjen Kemenkumham dan Ketua DPD RI

"Warga binaan yang memiliki kemampuan menjahit, tentunya akan menerima upah sehingga dapat meringankan ekonomi keluarganya yang berada di rumah," kata Urip Dharma Yoga.

Load More