SuaraSurakarta.id - Kisah miris dialami Sutardi (56) warga Sidorejo RT 03 RW 02, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo hanya bisa beraktivitas di tempat tidur selama kurang lebih 1,5 bulan terakhir ini.
Hal ini karena, Sutardi terkena penyakit eksim parah di sekujur kakinya. Di mana keduanya kaki kakinya dari telapak kaki hingga paha merah meradang, bengkak, terasa gatal, kering dan pecah-pecah.
Kondisinya itu membuat Sutardi, tidak bisa berdiri dan berjalan. Kalau berjalan pun harus memakai kruk atau alat bantu yang pinjam tetangga.
"Baru 1,5 bulan tidak bisa jalan dan tidak bisa tidur juga. Kalau mau berdiri duduk kursi dulu, kalau langsung berdiri sakit," ujarnya saat ditemui, Rabu (11/8/2021).
Sutardi menceritakan, awalnya penyakit eksim yang dideritanya kecil di kaki kiri tapi lama-lama melebar dan tambah parah hingga kaki kanan. Sempat sembuh setelah diobati yang beli di apotik tapi rasanya gatal-gatal dan kambuh lagi.
"Pas awal-awal diberi salep dan disuntik di puskesmas. Dulu kecil tapi lama-lama jadi besar dan menyebar," ungkap dia.
Ia sudah penyakit eksim ini sekitar 11 tahun lalu, pernah sembuh beberapa bulan tapi kambuh lagi dan tambah parah.
"Ini sudah lama dan tidak dirasakan. Sempat sembuh lama tapi kumat lagi dan semakin parah, tidka" terang Sutardi.
Semenjak sakit membuatnya tidak bisa bekerja lagi mencari rongsok. Hanya bisa tiduran dan duduk saja di kasur. Untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan ditopang oleh saudara dan tetangganya.
Baca Juga: Berani Tolak Cinta Presiden Soekarno dan Sutan Syahrir, Ini Sosok Gusti Nurul
"Sejak sakit tidak bisa bekerja mencari rongsok lagi. Untuk makan dibantu saudara dan tetangga, sudah tidak bisa beraktivitas lagi," kata dia.
Dia bekerja cari rongsok sudah hampir 20 tahun, awalnya ikut orang. Lama-lama cari rongsok sendiri.
Saat cari rongsok ikut teman, penghasilan bersih Rp 50.000 perhari. Saat sendiri pas sepi dapat Rp 25.000 hingga Rp 30.000, kalau ramai bisa dapat Rp 40.000 hingga Rp 50.000.
"Itu untuk kebutuhan sehari-hari. Cari rongsok sudah 20 tahun ada, itu keliling Solo lalu dijual," terangnya.
Sejak 5 tahun lalu, Sutardi tinggal sendiri rumah yang tidak begitu besar dan tidak ada kamar mandinya.
Untuk mandi atau keperluan yang lain ke kamar mandi umum yang tidak jauh dari rumah. Untuk putrinya tinggal di daerah lain meski masih berada di Kota Solo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter