Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 12 Agustus 2021 | 18:39 WIB
Sutardi saat berada ditempat tidur. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kisah miris dialami Sutardi (56) warga Sidorejo RT 03 RW 02, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo hanya bisa beraktivitas di tempat tidur selama kurang lebih 1,5 bulan terakhir ini.

Hal ini karena, Sutardi terkena penyakit eksim parah di sekujur kakinya. Di mana keduanya kaki kakinya dari telapak kaki hingga paha merah meradang, bengkak, terasa gatal, kering dan pecah-pecah.

Kondisinya itu membuat Sutardi, tidak bisa berdiri dan berjalan. Kalau berjalan pun harus memakai kruk atau alat bantu yang pinjam tetangga.

"Baru 1,5 bulan tidak bisa jalan dan tidak bisa tidur juga. Kalau mau berdiri duduk kursi dulu, kalau langsung berdiri sakit," ujarnya saat ditemui, Rabu (11/8/2021).

Baca Juga: Berani Tolak Cinta Presiden Soekarno dan Sutan Syahrir, Ini Sosok Gusti Nurul

Sutardi menceritakan, awalnya penyakit eksim yang dideritanya kecil di kaki kiri tapi lama-lama melebar dan tambah parah hingga kaki kanan. Sempat sembuh setelah diobati yang beli di apotik tapi rasanya gatal-gatal dan kambuh lagi. 

"Pas awal-awal diberi salep dan disuntik di puskesmas. Dulu kecil tapi lama-lama jadi besar dan menyebar," ungkap dia. 

Ia sudah penyakit eksim ini sekitar 11 tahun lalu, pernah sembuh beberapa bulan tapi kambuh lagi dan tambah parah. 

"Ini sudah lama dan tidak dirasakan. Sempat sembuh lama tapi kumat lagi dan semakin parah, tidka" terang Sutardi.

Semenjak sakit membuatnya tidak bisa bekerja lagi mencari rongsok. Hanya bisa tiduran dan duduk saja di kasur. Untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan ditopang oleh saudara dan tetangganya. 

Baca Juga: Duh! Gibran Pamer Foto Keluarga Kecilnya, Warganet Malah Syok Lihat Penampakan Jan Ethes

"Sejak sakit tidak bisa bekerja mencari rongsok lagi. Untuk makan dibantu saudara dan tetangga, sudah tidak bisa beraktivitas lagi," kata dia. 

Dia bekerja cari rongsok sudah hampir 20 tahun, awalnya ikut orang. Lama-lama cari rongsok sendiri. 

Saat cari rongsok ikut teman, penghasilan bersih Rp 50.000 perhari. Saat sendiri pas sepi dapat Rp 25.000 hingga Rp 30.000, kalau ramai bisa dapat Rp 40.000 hingga Rp 50.000.

"Itu untuk kebutuhan sehari-hari. Cari rongsok sudah 20 tahun ada, itu keliling Solo lalu dijual," terangnya. 

Sejak 5 tahun lalu, Sutardi tinggal sendiri rumah yang tidak begitu besar dan tidak ada kamar mandinya. 

Untuk mandi atau keperluan yang lain ke kamar mandi umum yang tidak jauh dari rumah.  Untuk putrinya tinggal di daerah lain meski masih berada di Kota Solo. 

"Sekarang tinggal sendirian. Rumah ini bantuan dari Pak Rudy saat menjabat wali kota. Tidak ada kamar mandi, kalau mandi di kamar mandi umum," sambungnya. 

Saat keliling mencari rongsok malam-malam pernah jatuh di Jalan Slamet Riyadi dekat Rumah Dinas Wali Kota. Jatuhnya itu pantatnya dulu dan rasanya njarem dan tulang belakang sakit. 

"Selama empat hari istirahat di tempatnya anak dan tak minta suruh ronsenkan. Tapi suruh merawat tidak mau akhirnya pulang kesini. Itu jatuh sendiri," ungkap dia.

Dari warga sempat rapat RT dan RW, bahkan menjemput anaknya untuk ikut rapat. 

Perawat Datang

Beberapa hari kemarin ada perawat dari puskesmas untuk merawat dan melihat sakitnya. Diberi minyak zaitun dan obat tiga macam yang diminum 3 kali sehari.

"Perawat sudah datang mengecek dan kasih obat. Perawat sempat konsultasi dengan dokter lewat telepon," ucap bapak satu anak ini.

Saat dicek perawat dijelaskan jika kena eksim bukan gula. Kata perawat diobati dulu dan rencana mau dibawa ke rumah sakit ke dokter penyakit kulit tapi diminta cari rujukan dulu. 

"Dikasih tahu suruh ke puskesmas cari rujukan. Kalau tidak bisa kesana difoto saja lalu dikirim," tuturnya. 

Kondisi saat ini eksimnya sudah kering dan kaku setelah diberi minyak zaitun, dulu itu lemes. 

"Kalau mau periksa nanti pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sudah dibuatkan," tandas dia.

Berharap bisa lekas sembuh dan bisa bekerja seperti dulu lagi. Belum dikasih apakah ini bisa sembuh atau tidak.

"Harapannya bisa sembuh total. Ini nunggu diperiksa dulu kondisinya seperti apa," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More