Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 11 Agustus 2021 | 15:44 WIB
Titik api akibat kebakaran vegetasi terpantau di lereng barat daya gunung Merapi. Musim kemarau menyebabkan vegetasi mudah terbakar terkena pijaran lava. (Dok. BPPTKG).

SuaraSurakarta.id - Gunung Merapi beberapa hari ini menunjukan peningkatan aktivitasnya. Dampaknya, beberapa daerah mengalami hujan abu

Dari meningkatnya aktivitas Gunung Merapi itu, Kabupaten Boyolali menjadi salah satu wilayah yang terdampak. Hujan abu yang muncul di Boyolali akibat material abu yang terbawa angin.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, memang dalam beberapa hari terakhir muncul hujan abu di sebagian wilayah.  Terutama wilayah Boyolali yang ada di lereng Gunung Merapi, seperti di Kecamatan Selo.

Hal itu muncul karena adanya aktivitas awan panas guguran dari Gunung Merapi yang mengarah ke sisi barat daya.

Baca Juga: Masih Erupsi, sejak Pagi Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas hingga 2 Km

“Kalau dari BPPTKG [Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi], ada beberapa kali luncuran, yang saat terjadi kebetulan arah anginnya ke barat laut dan utara, sehingga larinya ke sebagian wilayah Selo,” kata Bambang dikutip dari Solopos.com, Rabu (11/8/2021).

Bahkan pada Selasa (10/8/2021) sekitar pukul 20.00 WIB juga kembali muncul hujan abu tipis di wilayah Klakah. Dia menyebutkan di Desa itu, hujan abu terpantau turun di tiga dukuh, yakni Klakah Duwur dan Klakah Ngisor.

Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan awan panas guguran pada Selasa (10/8/2021). [ANTARA/HO/twitter BPPTKG]

Dia mengatakan untuk sementara ini dampak dari aktivitas Gunung Merapi yang muncul di Boyolali hanya hujan abu.

“Kalau arah luncurannya [guguran] tetap ke arah barat daya. Jadi untuk Boyolali Insyaallah masih aman,” lanjut dia. Menurut Bambang, sejauh ini aktivitas masyarakat di wilayah Selo juga masih berjakan normal.

Dia mengatakan, rekomendasi yang ditekankan dari BPPTKG berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi yakni agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sejauh ini menurutnya, masyarakat masih menaatinya.

Baca Juga: Demi Bisa Bertahan Hidup, Pekerja Seni di Boyolali Jual Barang-barang untuk Pentas

Kondisi hujan abu tipis dampak erupsi Gunung Merapi di wilayah Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu (8/8/2021). [ANTARA/HO dokumen pribadi]

Hingga Rabu, dia juga memastikan belum ada pergerakan masyarakat menuju Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS). Meski begitu jalur evakuasi untuk masyarakat di kawasan rawan bencana tetap disiapkan.

Sementara itu, aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini juga tidak berdampak pada pasokan sayur di Pasar Sayur Cepogo, yang datang dari Kabupaten Magelang. Kepala UPT Pasar Cepogo, Mulyadi, mengatakan untuk saat ini pasokan sayur dari Magelang masih normal.

“Untuk Pasar Sayur kebanyakan memang [dipasok] dari Magelang. Tapi selama ini walaupun Merapi ada erupsi, tidak banyak pengaruhnya, biasa saja,” kata dia.

Load More