SuaraSurakarta.id - Pemain Bintang Lionel Messi akhirnya meninggalkan klub yang telah membesarkannya. Ia pergi dengan meninggalkan kenangan yang bisa dilupakan oleh penggemarnya.
Padahal Lionel Messi sudah membela Barcelona selama 17 tahun lamanya.
Barcelona sangat ingin mempertahankan Lionel Messi dan sebaliknya pemain Argentina ini ingin tetap di Camp Nou ketika sambil berurai air mata dia menggelar konferensi pers perpisahan pada Minggu (8/8/2021).
Jadi, mengapa dia meninggalkan satu-satunya klub yang dia bela selama 17 tahun karir profesionalnya? Inilah dua jawabannya seperti dianalisis AFP.
Aturan batas gaji dari La Liga
Barcelona mengaku tidak mempunyai pilihan selain melepas pemain berusia 34 tahun itu dalam status bebas transfer menyusul kontraknya sudah berakhir Juni, karena mereka kesulitan memangkas utang menggunung sebesar 1,2 miliar euro (Rp20,2 triliun).
Messi sudah bersedia gajinya dipangkas 50 persen, dan studi menunjukkan nilai komersial Messi untuk klub itu jauh melebihi gajinya yang selangit itu.
Namun, utang menggunung itu dan keharusan mematuhi batasan gaji liga Spanyol yang ketat memaksa Messi hengkang.
Klub Katalan itu menghamburkan 222 juta euro (Rp3,75 triliun) yang diterima dari PSG pada 2017 menyusul transfer Neymar dengan belanja lebih dari 100 juta euro untuk pemain-pemain seperti Philippe Coutinho, Antoine Griezmann, dan Ousname Dembele.
Baca Juga: Siap Gaji Lionel Messi Rp11 Miliar Per Pekan, Manchester United Saingi PSG
Presiden Joan Laporta mengakui kerugian selama musim lalu saja mencapai hampir 500 juta euro (Rp8.45 triliun) dan menandaskan dia tak mau "menggadaikan" masa depan Barca hanya demi pemain, termasuk Messi.
Klub-klub di dua divisi teratas Spanyol menelan kerugian pendapatan sebesar 2,013 miliar euro (Rp34 triliun) selama musim 2019-2020 dan 2020-2021 akibat dampak pandemi virus corona.
Aturan La Liga menyebutkan klub Spanyol dilarang melampaui batas gaji total yang telah ditetapkan oleh liga itu sendiri yang dalam kasus Barca adalah 348 juta euro (Rp5,8 triliun) selama musim lalu, itu pun turun dari 671,4 juta euro (Rp11,3 triliun) dari musim sebelumnya.
Musim lalu Barca masih dibolehkan melewati batas itu tetapi sekarang La Liga sudah tak mau menolerir penyimpangan lebih jauh.
Laporta mengakui bahwa tagihan gaji Barca dengan Messi bakal mencapai 110 persen dari pendapatan klub itu. Mempertahankan Messi akan membuat beban gaji menjadi terlalu tinggi sehingga pemain ini tak bisa dipertahankan.
Tak boleh ada kontrak baru, termasuk Messi
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
Terkini
-
Gibran Mendadak Tinjau GOR Manahan Solo, Sinyal Siapkan Berbagai Event Besar?
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
-
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Jokowi
-
Ungkap Kasus Tindak Pidana Kesehatan dan Psikotropika, Polres Sukoharjo Tangkap Pria Wonogiri
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara