SuaraSurakarta.id - Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani marak terpasang diberbagai wilayah di Soloraya.
Tidak hanya Puan Maharani, tampak juga baliho-baliho Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY).
Pengamat UNS Agus Riewanto mengatakan jika pemasangan-pemasangan baliho tersebut merupakan salah satu persiapan menuju 2024 dan bagian memperkenalkan diri kepada masyarakat.
"Secara politis tidak mungkin memasang baliho dalam bentuk memperkenalkan diri untuk popularitas tidak untuk kepentingan jangka panjang. Jadi besar kemungkinan ke arah sana," terang dia saat dihubungi, Senin (9/8/2021).
Menurutnya, sebenarnya baliho-baliho yang marak itu bukan hanya Puan Maharani. Ada juga Airlangga Hartarto, lalu ada juga AHY yang memasang baliho-baliho dimana-mana.
"Ketiga tokoh itu yang balihonya besar-besar. Itu merupakan bagian dari memperkenalkan diri meskipun partai belum mengusung calon presiden (capres)," papar Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UNS ini.
Agus menegaskan, itu bagian dari curi start untuk penguatan supaya publik terus mengingat. Bisa juga mendahului dari proses kompetisi untuk menambah popularitas.
"Jadi biar ingatan publik itu panjang mengingat pilpres masih akan digelar 2024 nanti," kata dia.
Agus mengatakan, ketiga tokoh tersebut merupakan petinggi partai dan sah-sah saja kalau mencalonkan sebagai capres.
Baca Juga: Besok Mau Gugat Puan Maharani ke PTUN, Boyamin MAKI Pegang Bukti Ini
Puan Maharani ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Airlangga Hartarto merupakan Ketua Umum Partai Golkar dan juga sebagai menteri. Lalu AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sah-sah saja, siapa saja boleh mencalonkan diri sebagai presiden. Jabatan presiden itu jabatan politis yang terbuka bagi semua orang,
Masalah nanti dipilih atau tidak, diingat atau tidak oleh publik itu soal lain, karena selera publik sekarang itu berbeda," kata dia.
Meski pemilihan presiden masih 2024, namun masyarakat sedang meminang-minang siapa capresnya. Bisa juga baliho yang dipasang membuat publik bosan dan malas, karena waktunya masih panjang.
Agus pun menyayangkan baliho yang dipasang para tokoh tersebut tidak disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu pandemi Covid-19.
Bisa dikatakan pemasangannya itu tidak pas momentumnya dengan kondisi yang sedang dihadapi publik saat ini. Karena bisa jadi, itu akan membuat publik merasa bosan serta dikritik banyak orang dan itu sudah terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat