SuaraSurakarta.id - Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diburu oleh masyarakat Indonesia. Menjadi abdi negara masih dianggap sebagai pekerjaan yang paling aman dan sejahtera.
Untuk bisa lolos dan diterima menjadi CPNS, tentunya harus diiringi usaha. Dari kemampuan pengetahuan hingga doa untuk memberikan semangat tes.
Dilansir dari nu.or.id, berikut ini merupakan doa yang bagus dibaca oleh mereka yang memiliki sedang memiliki hajat untuk kemaslahatan agama dan duniawinya. Doa ini juga bagus dibaca oleh orang yang sedang dirundung kesusahan. Doa ini juga dapat dibaca oleh mereka yang akan menghadapi ujian CPNS.
Syekh M Nawawi Banten menganjurkan orang yang sedang berhajat untuk membaca doa ini setelah sebelumnya melaksanakan shalat hajat 12 rakaat, tetapi 2 rakaat dinilai memadai.
Baca Juga: Tiga Kunci Bagi Umat Muslim untuk Hadapi Kerasnya Pandemi Covid-19
Subhanalladz labisal ‘izza wa qala bih. Subhanalladz ta‘aththafa bil majdi wa takarrama bih. Subhana dzl ‘izzi wal karami. Subhana dzt thauli. As’aluka bi ma‘aqidil ‘izzi min ‘arsyika, wa muntahar rahmati min kitabika, wa bismikal a‘zhami, wa jaddikal a‘la, wa kalimatikat tammatil ‘ammatil lat layujAwuzuhunna birrun wa la fajirun an tushalliya ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammadin.
Artinya, “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).
Sementara berikut ini adalah doa Rasulullah SAW saat menghadapi kesusahan secara umum. Syekh M Nawawi Banten menganjurkan orang yang memiliki hajat untuk membaca doa riwayat Bukhari dan Muslim ini. Seseorang seyogianya melakukan shalat dua rakaat dengan niat shalat hajat, shalat dua rakaat tahyyatul masjid, atau shalat sunnah dua rakaat apa pun itu sebelum doa riwayat Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam At-Tirmidzi.
L ilha illallhul halmul karmu, ‘azhmul halmu, l ilha illallhul ‘aliyyul ‘azhmu. subhna rabbil ‘arsyil ‘azhmi, walhamdu lillhi rabbil ‘lamna.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).
Baca Juga: Ketat! Pelamar CPNS Kemenag Aceh Capai 3.808 Orang untuk Perebutkan 44 Formasi
Setelah itu, orang yang sedang memiliki hajat tertentu melanjutkan bacaan doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini.
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).
Setelah shalat dan membaca doa, seseorang yang berhajat itu berdoa dengan sungguh-sungguh lalu menyatakan hajatnya kepada Allah. Semoga Allah meluluskan hajat para hamba-Nya, apa pun itu. Wallahu a‘lam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Datangkan Center Timnas Taiwan William Artino, Ini Statistiknya
-
Gibran Bakal Nyoblos di TPS 18 Manahan, Tak Ada Persiapan Khusus
-
18 Kadin Provinsi Gugat Penyelenggaraan Munaslub 2024
-
Wapres Gibran Nyoblos di Solo, 2.500 Petugas Gabungan Disiagakan
-
Dugaan Intimidasi Berlanjut, Selebgram Mojokerto Bakal Dilaporkan Balik ke Polresta Solo