SuaraSurakarta.id - Semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, salah satu sektor yang ikut terdampak yaitu dunia pendidikan. Dimana sudah setahun lebih baik sekolah hingga perguruan tinggi masih menerapkan pembelajaran online.
Hingga detik ini pun belum ada tanda-tanda soal kabar kapan pembelajaran tatap muka akan dimulai kembali. Apalagi perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia tak kunjung mengalami penurunan secara signifikan.
Selama ini pemerintah kerap tidak memprioritaskan mengenai wacana pembelajaran tatap muka di tengah pandemi. Pemerintah terlalu mengutamakan persoalan kesehatan dan ekonomi.
Sehingga pemerintah saat ini seolah abai terhadap sektor pendidikan yang begitu terdampak. Padahal dunia pendidikan menjadi sektor yang sangat vital di masa depan.
Baca Juga: Ferdinand Semprot Jusuf Kalla Soal Usulan Lockdown: Pilihan Asal Bicara
Mengingat saat ini tak sedikit siswa maupun mahasiswa yang sudah mulai merasa jenuh dengan pembelajaran online. Lantaran pembelajaran jarak jauh itu dinilai susah dalam menangkap materi yang diberikan oleh guru maupun sering terkendala oleh jaringan.
Dipastikan banyak dari mereka yang kini merindukan pembelajaran tatap muka. Sebagaimana yang kini sedang dirasakan oleh beberapa siswa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Saking rindunya ingin sekolah tatap muka, mereka kompak menyerukan dengan menuliskan pesan disecarik kertas yang isinya mereka menginginkan sekolah tatap muka.
Hal itu diketahui dari unggahan foto di akun instagram @batang.update, Selasa (27/07/2021). Dalam postingan akun ini membagikan 7 foto siswa-siswa di Batang yang menenteng kertas dan berisikan curhatan mereka yang rindu sekolah tatap muka.
"Pak, mas, bu, mbak, tolong pake ya maskernya. Saya ingin sekolah lagi," demikian bunyi pesan dalam secarik kertas tersebut.
Baca Juga: Terinfeksi COVID 19, Ibu Hamil Tujuh Bulan Ini Dikabarkan Tak Dilayani RS
Diyakini seruan tersebut secara tidak langsung mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menghentikan penyebaran Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Berita Terkait
-
Dari Ruang Kelas ke Panggung Politik: Peran Taman Siswa dalam Membentuk Identitas Bangsa
-
Menelisik Sosok Ki Hajar Dewantara, Pendidikan sebagai Senjata Perlawanan
-
Kak Seto Ungkap Pemicu Siswa SMA Sodomi 16 Anak di Pinrang: karena Tekanan yang Selalu Berat
-
Taman Siswa: Jejak Perjuangan yang Tak Pernah Padam
-
Soroti Guru Minta Hadiah Pensiun ke Siswa, Mendikdasmen: Tradisi yang Melanggar Hukum
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi