Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 26 Juli 2021 | 22:15 WIB
Puspamba Ibrahim, representasi PERSIS di turnamen sepak bola virtual, IFeL 2 2021, keluar sebagai juara setelah mengalahkan Kalteng Putra di final pada Minggu (25/7/2021). [Dok Persis Solo]

SuaraSurakarta.id - Liga 2 2021 belum dimulai, namun Persis Solo sudah mengantongi gelar juara.

Tim Laskar Sambernyawa merebut piala Indonesian Football e-League (IFeL) 2 2021 pada Minggu (25/7).

Puspamba Ibrahim atau yang akrab dengan sapaan Baim, membawa Persis juara setelah mengalahkan Kalteng Putra di partai puncak.

Ia sukses membawa pulang trofi IFeL 2 2021 dan menjadi top skor turnamen dengan 115 gol. Gelar tersebut menjadi persembahan kedua Baim untuk Laskar Sambernyawa setelah berhasil menjuarai turnamen pramusim IFeL 2021 Mei lalu.

Baca Juga: APPI: Tak Ada Kompetisi, Kondisi Pemain Liga 2 Memprihatinkan

Hasil ini sukses menjawab target dan ambisinya untuk memenangkan gelar juara dan menjadi top skor kompetisi.

"Alhamdulillah semua sesuai dengan target saya di awal kompetisi, yaitu menjadi juara dan top skor tanpa harus turun ke lower bracket. Perasaan saya pastinya senang bisa membawa dua piala sekaligus (pra musim dan liga) untuk Persis," kata Baim dilansir laman resmi klub.

Pascaturnamen pramusim dan sebelum liga dimulai, Baim memang membidik target utama untuk juara. Target dan ambisi tersebut terus ia jaga dengan rasa optimis dari awal hingga berakhirnya turnamen.

Keyakinan akan kemampuan diri sendiri dan berbekal skuad berkelas yang dimiliki PERSIS menjadi alasan dirinya mampu menjaga asa untuk membawa pulang piala.

"Rasa optimis akan ambisi itu tetap terjaga karena saya yakin dengan kemampuan diri serta mempunyai skuad dari Persis yang diisi pemain berkelas sehingga memudahkan saya mengatur strategi dalam pertandingan," paparnya.

Baca Juga: Dua dari Empat Kasus Tunggakan Gaji PSPS Riau Telah Dibayar

Kendati demikian, Baim tetap tak mau langsung berpuas diri. Ia meyakini bahwa masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki sehingga perlu melakukan riset secara terus menerus. 

"Saya bukan orang yang gampang puas, maka setelah juara, besoknya harus riset lagi. Masih banyak yang harus saya perbaiki dari segi in game (dalam permainan) maupun out game (di luar permainan)," imbuhnya.

Selama melakoni fase grand final, Baim harus meladeni Dewa United dan dua kali melawan Kalteng Putra sebelum akhirnya mengunci gelar juara. Dua lawan tersebut, diakui sebagai pesaing terberat di liga. Baim mengungkapkan strateginya untuk mengalahkan kedua tim tersebut.

"Kedua pemain bisa dibilang pesaing terberat saya di liga. Mereka punya pengalaman, mental, dan gameplay yang bagus. Dewa United dan Kalteng Putra punga gameplay yang relatif sama dengan gaya bermain cepat. Kebetulan gameplay saya cocok jika bertemu mereka. Saya mencoba menurunkan tempo dan bermain lebih efektif," ungkap Baim.

Load More