SuaraSurakarta.id - Kisah menyedihkan terjadi di Kabupagten Klaten. Pasangan suami istri meninggal dunia karena Covid-19 dalam selisih waktu dua jam.
Pasutri itu berasal dari Babrik RT 013/RW 006, Desa Glagahwangi, Polanharjo, Klaten, mereka meninggal hanya berselang dua jam pada Selasa (20/7/2021) siang.
Dilansir dari Solopos.com, sang istri, WYN, meninggal terlebih dahulu. Sedangkan sang suami, BND, menyusul dua jam kemudian. Dalam selisih waktu dua jam itu, sang suami, BND, diketahui sempat mondar mandir di rumahnya dan berkoordinasi dengan tetangga sekitar rumah untuk mengurus pemakaman istrinya.
Sementara tim medis dari Kecamatan Polanharjo mengambil sampel swab sang istri. Saat hasil tes keluar, ternyata sang istri yang meninggal dunia itu terkonfirmasi positif virus corona.
Baca Juga: Covid-19 Banten Menggila! Kabupaten Lebak Zona Oranye, 7 Kota Kabupaten Lain Zona Merah
Sang suami, BND, diduga shock saat mendapat kabar istrinya positif corona. BND yang memiliki riwayat sakit asma sempat diberi bantuan oksigen namun upaya itu tak berhasil. BND meninggal dua jam setelah istrinya.
Jasad pasutri asal Glagahwangi, Klaten, yang meninggal dunia itu pun dimakamkan oleh para sukarelawan dibantu warga menggunakan protokol Covid-19.
Mereka dimakamkan dalam satu liang lahad di tempat permakaman umum (TPU) Dukuh Daguran, desa setempat pada Selasa malam.
Pasutri Yang Meninggal Tidak Sedang Isoman
Warga sekitar tadinya hendak melayat ke rumah duka. Namun, tokoh masyarakat setempat mengumumkan melalui pengeras suara masjid bahwa pasutri itu dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Baca Juga: Minum Obat China, Nafa Urbach Sembuh dari Covid-19 setelah 6 Hari
Warga pun tidak jadi melayat dan mendoakan pasutri itu dari rumah masing-masing.
“Yang pertama dimakamkan itu Bu WYN. Jenazah ditempatkan di bagian timur. Selanjutnya, jenazah BND yang ditempatkan di bagian barat. Jadi, keduanya dimakamkan berjejer dalam satu liang lahad,” kata salah seorang warga, Ayub, 27, sukarelawan yang terlibat pemakaman pasutri itu, Rabu (21/7/2021).
Kepala Desa (Kades) Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Atit Novitasari, mengatakan pasutri atas nama WYN dan BND yang meninggal hari itu tidak sedang menjalani isoman. Anggota keluarga mereka juga tidak sedang terpapar virus corona.
“Salah seorang anaknya [laki-laki] memang pernah ada yang isoman. Tapi itu sudah lama, sudah sembuh sejak lama. Sekitar satu bulan lalu,” kata Atit Novitasari.
Atit mengatakan pemakaman pasutri itu berlangsung malam harinya dan baru selesai pukul 24.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton