Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 14 Juli 2021 | 09:41 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung program vaksinasi massal di Pendapi Gede, Balai Kota Solo, Senin-Kamis (5-15/7/2021). [Solopos.com/Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 di Kota Solo terus mengalami peningkatan pesat meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Peningkatan kasus tersebut diperkirakan dipengaruhi oleh varian baru Covid-19 yakni Delta. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Pelaksana Covid-19 Solo, Ahyani. Dia memamaprkan, melihat analisis dari awal, datangnya varian Delta berasal dari pasien daerah kawasan Pantura yang dititipkan di Asrama Haji Donohudan (AHD).

"Kita yakin bahwa yang dari Donohudan tidak hanya dari Donohudan saja yang dari sana. Banyak yang bawaannya atau mengantar itu mampir-mampir di Solo, ini faktanya penularannya sangat cepat sekali," terang Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Solo, Ahyani, Selasa (13/7/2021). 

Dia mengaku, dari awal sempat dikhawatirkan pasien dari Kudus atau daerah di kawasan pantura dititipkan di Donohudan. 

Baca Juga: Koboi Penembakan Brutal Mobil Alphard di Solo Dituntut 12 Tahun Penjara

"Mungkin juga tidak hanya dari Donohudan, tapi juga mobilitas penduduk dari luar daerah itu pun waktu liburan lebaran banyak juga yang berinteraksi dengan yang masuk ke Solo. Ini yang jadi salah satu penyebab varian Delta masuk kesini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo ini.

Menurutnya, angka kasus Covid-19 di Solo terus mengalami peningkatan dan naiknya berlipat-lipat hingga 10 kali. Sehingga kalau tidak segera dilakukan penanganan dan bergerak bersama tidak hanya pemerintah, serta masyarakat tidak waspada dan mau peduli untuk memutus mata rantai ini bisa saja berkepanjangan.

"Kita bisa melihat siklusnya, kita ambil langkah supaya aman siklus virulency itu dua minggu. Dengan mengisolasi agar benar-benar terputus mata rantai. Mudah-mudahan dengan isolasi terpusat ini bisa terputus," ungkapnya. 

Kalau melihat kondisi saat ini, lanjut dia, tidak bisa dipilah-pilah lagi mana yang masuk varian delta dan mana yang tidak. Karena kalau melihat kecenderungan kasus di Solo sudah varian delta. 

"Kita tidak bisa memilah lagi kalau melihat kondisi saat ini. Tapi kecenderungannya itu sudah baru delta. Kalau sampel itu kan dari provinsi, kalau kota survei tidak efektif," papar dia. 

Baca Juga: Waspada, COVID-19 Varian Delta Sudah Masuk Lampung

Seperti diketahui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyebutkan varian delta sudah ditemukan menjangkiti masyarakat di beberapa daerah di Jateng. 

Ganjar mengatakan sejumlah daerah mengirimkan sampel untuk uji genome sequencing dan hasilnya menyatakan varian delta ada di sana. Ada 106 sampel dari beberapa kabupaten/kota yang dites genome sequencing, sekitar 95 sampel positif delta.  

Daerah yang menunjukkan varian delta seperti Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar, dan Solo. Untuk Kota Solo ada 16 sampel dan semuanya varian delta. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More