SuaraSurakarta.id - Lampu jalanan dan fasilitas umum di dalam Kota Sragen bakal dimatikan selama dua jam penuh. Pedaman lampu itu mulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Hal itu untuk mengurangi mobilitas penduduk dan mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan kebijakan memadamkan lampu jalanan sepanjang Jl Raya Sukowati wilayah kota Sragen. Juga lampu pada fasilitas umum seperti Alun-alun dan Taman Krido Anggo pada pukul 20.00 WIB-22.00 WIB.
"Kebijakan ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah persebaran Covid-19. Waktu dua jam itu cukup untuk optimalisasi PPKM darurat," kata Yuni, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga: Ingat! Aturan PPKM Darurat Soal Tempat Ibadah Sudah Sesuai Tuntunan Kiai
Dua jam itu merupakan jam-jam ramai di Sragen yang terpantau melalui Google Activity, Google Maps, dan Facebook Mobility. Selain itu, Bupati mengatakan penyekatan lalu lintas di perbatasan juga dilakukan Polri.
Yuni memaparkan, penambahan kasus baru di Sragen terus meningkat. Angka positivity rate mencapai 50% atau lebih tinggi dari angka Jawa Tengah yang 45,52%.
Dari dari Kementerian Kesehatan, wilayah Jawa Tengah berada pada level tertinggi dalam transmisi komunitasnya, yakni level 4.
“Kami pernah mengirimkan sampel ke UGM tetapi sampai sekarang belum keluar hasilnya. Tadi Pak Gubernur menyampaikan sampel dari beberapa daerah menunjukkan varian delta yang infeksius,” jelasnya.
Berangkat dari penjelasan Gubernur, Sragen menggunakan asumsi itu, yakni bahwa varian delta juga sudah masuk Sragen. Karena banyak klaster keluarga dan kasus kematian juga tinggi.
Baca Juga: Anies Siapkan Rp623 Miliar, Warga DKI Siap-siap Dapat BST Rp600 Ribu Selama PPKM Darurat
Kebijakan pemadaman lampu jalanan kota itu dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Nomor 300/515/037/2021 yang ditandatangani Sekda Tatag Prabawanto.
Berita Terkait
-
Guru Gus Miftah Bukan Sosok Sembarangan, Hingga Dapat Julukan Wali
-
Museum Manusia Purba Sangiran, Destinasi Wisata Edukatif yang Diakui UNESCO
-
Siapa Fandi Ahmad? Bintang Timnas Indonesia U-17 Asal Sragen yang Diseret Pemain Kuwait
-
Tragis! Mendadak Roboh usai Dadanya Dipukul, Remaja Tewas saat Latihan Bela Diri di Halaman SD
-
Sosok Habib Jafar Shodiq, Ulama Kharismatik yang Wafat dalam Kecelakaan Maut Tol Sragen
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Tim Sidak Pangan, Pemkot Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa Jelang Lebaran
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
Bocah 15 Tahun Dijadikan PSK di Gunung Kemukus, Satu Mucikari Diciduk
-
Imbas THR Terhutang, Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tegas ke PT Sritex
-
Persis Solo Tak Pantas Degradasi