SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memulai pembelajaran tatap muka (PTM) pada 12 Juli nanti.
Namun sebelum itu, lebih dulu diadakan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar. Pendataan pun mulai dilakukan bagi pelajar yang akan memperoleh vaksin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun optimis PTM bisa bergulir sesuai rencana dengan adanya vaksin bagi pelajar.
"Nanti akan kita vaksin untuk anak-anak SMA atau usia 18 tahun," ujarnya, Selasa (29/6/2021).
Gibran menjelaskan, banyak orang tua yang bertanya-tanya Juli nanti jadi PTM atau tidak. Untuk mengantisipasi pelajar terkena Covid-19, nanti akan memvaksin anak-anak SMA.
"Jadi aman, gurunya sudah di vaksin dan murid juga di vaksin aman kabeh," ungkap dia.
Untuk memvaksin pelajar SMA, Gibran sudah minta ijin ke Pemerintah Provinsi (pemprov). "Ini kan SMA, jadi saya harus ijin dulu ke Jateng. Yang penting beres," kata dia.
Untuk vaksin pelajar ini sebenarnya di prioritas bagi pelajar KTP Solo dulu. Kalau sekiranya di sekolah itu banyak murid KTP luar Solo ya kalau ingin bentuk herd immunity harus divaksin semua.
"Nanti biar didata dulu, secepatnya akan muncul datanya. Nanti akan segera saya putuskan," ungkapnya.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Gratis di Terminal Cipocokjaya Serang Membludak, Antre Suntik Dempetan
Gibran menegaskan, yang jelas karena kemarin vaksinasi untuk umum berhasil. Maka ingin vaksinasi khusus untuk adik-adik pelajar di SMA biar sekolah itu bener-benar jadi klaster yang aman.
"Vaksinasi kita paling cepat, capaian paling tinggi di Jateng, lebih tinggi dari Semarang. Makanya antisipasi kita ya jangan sampai zona merah lah, antisipasi kita ya percepat vaksinasi ini," papar dia.
Meski Gibran menyiapkan vaksinasi bagi anak SMA untuk menunjang pelaksanaan PTM. Namun, untuk pelaksanaan PTM masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Saya tetap optimis Juli bisa PTM. Tapi kalau ada instruksi Pak Gubernur dan Pak Menteri, misalnya harus di pending dulu, ya kita pending dulu. Yang penting itu keselamatan anak-anak tetap nomor satu," jelasnya.
Sebenarnya dari Pemerintah Pusat untuk anak usia 12-19 tahun sudah diijinkan di vaksin menggunakan vaksin sinovac.
Bahkan dari BPOM juga telah mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin sinovac untuk anak berusia 12-17 tahun
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan ini tidak menyalahi karena 18 tahun keatas sudah di vaksin. Ini sekolah sudah diminta data, jika data sudah selesai akan segera di vaksin.
"Kalau anak-anak sudah aktif, dia sudah menggunakan kanal-kanal lain dengan mendaftar lewat aplikasi atau lewat kelurahan. Mungkin ada yang belum, jadi kita vaksin," tandasnya.
Beberapa sekolah yang sudah didata, yakni SMA 1 Solo, SMA 3 Solo, SMA 4 Solo, SMK 2 Solo, SMK 4 Solo, dan SMK 7 Solo.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Jurus Jokowi di Isu Ijazah Palsu: Kalau Gaduh Terus, Saya yang Untung!
-
Jokowi Ditinggal? Manuver Cerdik Megawati Dukung Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hasto Kristiyanto Terima Amnesti, Ini Komentar Jokowi
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini