SuaraSurakarta.id - Virus Corona merenggut nyawa pasangan suami istri di Kabupaten Sragen. Hanya berselang sehari, pasutri itu meninggal bergiliran karena terpapar Covid-19.
Kisah itu terjadi pada pasangan suami istri asal Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, akhir pekan lalu.
Dilansir dari Solopos.com, sang suami yang juga tokoh masyarakat Desa Pilang, PN, 69, meninggal dunia pada Jumat (26/6/2021) malam. Ia sempat dibawa ke salah seorang dokter di Masaran Sragen.
Oleh dokter itu, PN disarankan dibawa ke puskesmas terdekat karena semua rumah sakit di Sragen sedang penuh. Sesampainya di puskesmas, ternyata PN membutuhkan bantuan oksigen.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jateng Terus Melonjak , Candi Borobudur Ditutup Sementara
Sayang sekali, stok oksigen di puskesmas itu habis. Selanjutnya, ia dilarikan ke PKU Muhammadiyah Masaran. Namun, ia keburu meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Dia [PN] dimakamkan pada Sabtu [27/6/2021] pagi tanpa protokol kesehatan karena belum diketahui apakah almarhum positif Covid-19 atau tidak,” jelas tokoh masyarakat Desa Pilang yang juga anggota DPRD Sragen, Sugiyamto, Selasa (29/6/2021).
Menjalani Swab
Seusai PN dimakamkan, kondisi kesehatan istri PN, SI, 61, menurun. Oleh warga, SI dilarikan ke RS Mardi Lestari Sragen. Sebelum diperiksa, ia terlebih dulu menjalani swab. Hasilnya, ternyata SI positif Covid-19.
Setelah dirawat beberapa saat, kondisi kesehatan sang istri makin menurun. Karena keterbatasan alat kesehatan, SI akhirnya mau dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Solo Melonjak, Hari Ini Gibran Kembali Larang Balita Masuk Mall
Namun, sebelum sampai di RSUD Sragen, nyawa SI sudah tidak terselamatkan pada Sabtu malam.
“Jadi Sabtu suaminya dimakamnya tanpa protokol kesehatan, Minggunya, sekitar pukul 11.00 WIB, giliran istrinya yang dimakamkan dengan protokol kesehatan dengan melibatkan teman-teman relawan,” terang Sugiyamto.
Untuk diketahui, rumah PN berada tak jauh dari Balai Desa Pilang. Sebelumnya, sudah ada tujuh warga setempat yang positif corona, termasuk sekretaris desa atau carik desa setempat.
Balai Desa Pilang sudah disemprot dengan disinfektan pada Kamis (24/6/2021) lalu. Setelah kematian pasangan suami istri itu, Sugiyamto memerintahkan semua rumah-rumah warga disemprot disinfektan.
“Yang terpenting adalah bagaimana warga mau taat dan patuh pada protokol kesehatan. Sebab, saya lihat masih banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan. Mereka salat di masjid tanpa masker dan tanpa menjaga jarak, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan dengan kejadian ini bisa menyadarkan warga akan pentingnya protokol kesehatan,” papar Sugiyamto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- 6 Mobil Bekas Sedan di Bawah Rp30 Jutaan: Perawatan Mudah, Lunas Tanpa Cicilan
- 3 Negara yang Sebaiknya Tidak Jadi Lawan Timnas Indonesia di Round 4, Potensi Gangguan Non Teknis
- 8 Pilihan Bedak yang Semakin Berkeringat Semakin Bagus, Harga Mulai Rp32 Ribuan!
Pilihan
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
-
5 Mobil Bekas Murah untuk Keluarga Muda Harga 70 Jutaan: Tangguh, Irit dan Bertenaga
-
Aib Timnas Indonesia di Osaka, Titah Erick Thohir: Evaluasi Patrick Kluivert!
-
Daftar 13 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026: Masih Ada Tempat Buat Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Masuk Rumah Sakit, Sempat Komentari Timnas Indonesia vs Jepang
Terkini
-
Kasus Penggelapan Uang: Mantan Kacab Marketing PT SHA SOLO Dihukum 3,5 Tahun Bui
-
Soal Rumah Hadiah dari Negara, Jokowi Akui Dimintai Masukan Buat Desain
-
Dampak Kasus Ayam Goreng Widuran, Kemenag Mulai Pelaku Usaha Kuliner di Kota Solo
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....