Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 26 Mei 2021 | 12:34 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Suara.com/Eko Faizin)

SuaraSurakarta.id - Kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali menurun drastis berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan, wilayahnya masih berada dalam zona oranye Covid-19. Kendati demikian, kasus aktif mengalami penurunan dari 3,6 persen menjadi 1,9 persen.

Dia menegaskan, keberhasilan itu berkat penerapan kebijakan pemerintah pusat dengan baik. Ratri mengapresiasi kinerja petugas gabungan mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, hingga Dinkes yang bekerja keras dalam mendukung kebijakan pemerintah.

Kegiatran PPKM berskala mikro juga tetap dijalankan hingga ke tingkat RT, terlebih saat menghadapi aktivitas di momen Lebaran.

Baca Juga: 6 Ambulans Jemput Satu Kampung di Sleman yang Terpapar Covid-19

“Jadi adanya larangan untuk mudik, kemudian dilakukan penyekatan oleh tim dari TNI, POLRI, Satpol PP dan Dinkes. Kemudian juga dilakukan upaya-upaya skrining secara massal baik yang dilaksanakan bekerjasama dengan TNI-Polri di tempat penyekatan maupun yang dilaksanakan oleh puskesmas-puskesmas,” katanya dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (26/5/2021).

Hingga senin ini, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali sebanyak 7.405. Dari keseluruhan kasus, 46 persen diantaranya adalah laki-laki dan 54 persen perempuan dan sebanyak 3.706 merupakan kasus simplomatik (bergejala).

Secara persentase, kasus bergejala terdapat 50,3 persen dan kasus tidak bergejala 49,7 persen. Sedangkan angka kesembuhan mengalami kenaikan dari minggu kemarin, dari angka 92,6 persen menjadi 94,1 persen. Namun, angka kematian juga mengalami kenaikan dari angka 3,9 persen menjadi 4,1 persen.

Ratri menyatakan Kabupaten Boyolali sudah tidak ada kasus klaster Covid-19. Kalaupun ada penambahan kasus belum bisa diidentifikasi sebagai klaster karena posisinya menyebar di berbagai kecamatan.

Disinggung mengenai program vaksinasi, Ratri menyampaikan sampai saat ini berada di sasaran lanjut usia (lansia) dan pelayanan publik.

Baca Juga: Lapas Rajabasa Jadi Klaster Covid-19, Rutan Bandar Lampung Perketat Prokes

“Untuk lansia kita sudah vaksinasi sejumlah 9.676 sasaran untuk dosis pertama, untuk dosis kedua sejumlah 4.818. Sementara untuk petugas pelayanan publik, untuk dosis pertama sudah tervaksin sejumlah 32.219, sedang dosis kedua sejumlah 23.389,” tutup Ratri.

Load More