SuaraSurakarta.id - Sebuah gereja dan masjid di Solo, Jawa Tengah, memperlihatkan indahnya toleransi antarumat beragama.
Adalah Masjid Al- Hikmah dan GKJ Joyodiningratan yang berada dalam satu komplek dan alamat di Jl. Gatot Subroto No.249, Kratonan, Kecamatan Serengan.
Kesejukan tergambar disaat perayaan Idul Fitri dan kenaikan Isa Almasih bebarengan, pihak gereja dengan kebesaran hati memundurkan waktu acara kebaktian.
Hal itu dilakukan agar jemaah Masjid Al-Hikmah bisa menggelar sholat Idul Fitri di depan gereja yang dilakukan pada, Kamis (13/5/2021) pagi.
"Dari sejak puluhan tahun lalu, kita selalu berdampingan, baik untuk ibadah maupun aksi sosial lainnya. Kita selalu bersama," ungkap Muhammad Nasir Abu Bakar, Ta'mir Masjid Al- Hikmah.
Dia menceritakan, sikap saling membantu sudah terjalin sejak lama.
Seperti saat ada bencana gempa di Yogyakarta, pihak masjid dan gereja juga bersama membantu atada nama kemanusiaan, bukan mengatasnamakan agama.
"Nah, kalau untuk perayaan yang kebetulan secara bebarengan saat ini, karena kita sejak dulu memang selalu bersama, pihak Gereja memundurkan jam nya. Sementara kita selesai pukul 07.00 WIB. Habis itu nanti dilanjutkan Ibadah Misa," tuturnya.
"Bahwa setiap agama perlu kita jaga. Jangan dikotori perbedaan ini. Keberadaannya sah dan dilindungi undang-undang, jadi tidak boleh saling mengganggu," tambah dia.
Baca Juga: Manfaat Puasa Syawal, dari Penyempurna Ibadah Hingga Setara Puasa Setahun
Sementara bagi pendeta GKJ Joyodiningratan, Nunung Istining Hyang, sikap saling toleransi sudah menjadi kebiasaan dan tidak pernah terdapat masalah saling menghormati dan menyesuaikan.
"Jadi kita sudah tahu sejak jauh hari kalau bersamaan waktunya. Kalau salat Id kan pagi, berarti kita melakukan Ibadah Misanya sore pukul 17.00 WIB," ungkap Nunung.
"Kalau tahun sebelumnya kita melakukan Ibadah Kenaikan Isa Almasih setiap pagi pukul 08.00 WIB. Namun karena ini bebarengan ya waktunya kita undurkan jadi sore," pungkasnya.
Kontributor : Budi Kusumo
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'
-
Melawan Peredaran Miras Demi Solo Sehat, Tokoh Muslim Dorong Strategi Pengawasan
-
Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur
-
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya