Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 06 Mei 2021 | 11:20 WIB
Ketua DPRD Puncak Jaya, Zakarias Telenggen, mewakili Tendison Enumbi menyerahkan senjata kepada Bupati, Yunus Wonda (Humas Puncak Jaya)

SuaraSurakarta.id - Mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Tendison Enumbi pernah memiliki cerita menarik saat kembali ke pangkuan NKRI.

Tendison akhirnya 'bertobat' sekitar Juni 2020 silam setelah memutuskan meninggalkan KKB. Hanya saja, saat proses kembali itu, dirinya malah tertembak senjatanya sendiri.

Dilansir Terkini.id--jaringan Suara.com, cerita itu bemula saat Tendinson yang kembali ke pelukan NKRI disambut dengan upacara simbiolis penyerahan senjata, 22 Juni 2020.

Namun, sesaat saat Tendison hendak menyerahkan diri, sesuatu yang mengejutkan justru terjadi. Secara tak sengaja, ia justru tertembak oleh senjata yang dibawanya sendiri sehingga membuatnya terluka.

Baca Juga: OPM Tuding Pemerintah Putus Internet, Pemprov Papua: Jangan Sebar Hoaks

Ketika Tendison terjatuh, entah bagaimana senjata yang dibawanya mendadak ikut meledak dan pelurunya pun menusuk pinggang dan betis kanannya. Akibatnya, ia pun harus dilarikan ke rumah sakit kala itu untuk lekas mendapatkan pertolongan.

Tendison mengaku ingin kembali ke Indonesia setelah tak tahan melakukan "kucing-kucingan" dengan para aparat keamanan. Dia juga mengungkapkan bahwa ia merasa jikalau kehidupannya sebagai anggota KKB Papua tidaklah normal.

Untuk itu, dengan kembalinya ia ke NKRI tercinta, ia berharap bisa hidup normal kembali seperti masyarakat pada umumnya.

Kabar itu kemudian disampaikan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Eko Daryanto. Dalam proses pendekatan itu, Tendison memaparkan dirinya tak tahan lagi hidup secara bersembunyi-sembunyi.

Ia mengaku juga ingin merasakan kehidupan normal tanpa ada rasa waswas dan takut dikejar anggota TNI lagi.

Baca Juga: Jubir OPM: Pemerintah Indonesia Sengaja Matikan Internet di Papua

"Tendison sempat mengatakan dirinya ingin kembali ke jalan yang benar dan hidup normal," ujar Eko.

Load More