Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 29 April 2021 | 04:40 WIB
Ilustrasi Bandara Adi Soemarmo Boyolali [Solopos.com]

SuaraSurakarta.id - Aktivitas mudik lebaran dilarang oleh pemerintah pusat maupun daerah. Namun demikian, jalur transportasi belum mendapat instruksi untuk menutup atau melarang melakukan perjalanan. 

Pengelola Bandara Adi Soemarmo Boyolali, berupaya mengantisipasi kedatangan pemudik pada periode Lebaran dengan mengurangi jam operasional bandar udara.

"Terkait peniadaan mudik, sampai saat ini belum ada instruksi dari pusat, tetapi antisipasi kami adalah pengurangan jam operasional," kata General Manager Bandara Adi Soemarmo Surakarta Yani Ajat Hermawan dilansir dari ANTARA di Solo, Rabu (28/4/2021).

Ia belum dapat menjelaskan secara detail untuk kebijakan pengurangan jam operasional tersebut, karena masih akan dibahas pada rapat koordinasi dengan mitra kerja terkait.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang Santri Mudik, Ponpes Diminta Bikin Kegiatan

Menurut dia, sejauh ini perjalanan pada periode Lebaran hanya dapat dilakukan untuk keperluan perjalanan khusus dan keperluan darurat yang sifatnya di luar mudik.

"Kalau yang menentukan (jumlah okupansi) adalah pihak airlines (maskapai penerbangan)," ujar Yani.

Meski demikian, pihaknya akan tetap menyediakan posko terpadu mudik berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Saat ini belum kami tentukan, termasuk jam operasional kan sampai saat ini masih 08.00-15.00 WIB. Hari ini nanti kami tentukan (perubahan jam operasional)," katanya.

Sementara itu, sejauh ini jumlah penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo belum ada kenaikan, yang berarti belum terdeteksi adanya mudik dini melalui pintu masuk tersebut.

Baca Juga: Menteri Agama Tegaskan, Para Santri Tak Boleh Mudik

"Dari data kami jumlah penumpang masih normal, belum ada kenaikan. Pada weekday (hari kerja) jumlah penumpang 1.000-1.200 penumpang per hari, sedangkan pada hari libur bisa sampai 1.600 penumpang per hari," kata Yani.

Load More