SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan mengkaji soal mudik lokal antar daerah di Soloraya. Ini dilakukan karena kasus Covid-19 di Soloraya tengah melonjak atau meningkat.
"Sejauh ini mudik lokal boleh. Tapi akan kita lihat dan evaluasi dulu, karena kasus Covid-19 di kiri kanan kita sedang naik semua," terang Gibran saat ditemui, Selasa (27/4/2021).
Gibran pun akan segera koordinasi dengan berbagai pihak untuk masalah mudik lokal. Jangan sampai kasus Covid-19 terus meningkat, apalagi beberapa waktu lalu sudah menurun.
"Sik, nanti tak kasih keputusan minggu depan. Akan saya rapatkan dulu dengan berbagai pihak," ujar dia.
Gibran menilai, potensi pas halal bi halal ada, selain itu tarawih, buka bersama. Apalagi kalau pas buka bersama, buka masker semua itu potensinya di situ.
Gibran menegaskan, saat lebaran nanti tidak ada open house dulu atau keliling kampung pas Idul Fitri. Itu nanti akan ditegaskan dalam Surat Edaran (SE) terbaru minggu depan, karena ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19.
"Kalau kita mengurangi dulu kalau dari saya, open house juga kita tunda dulu. Nanti ada peraturannya, itu akan ditegaskan pada SE terbaru," ungkap dia.
Seperti diketahui jika kasus Covid-19 di Soloraya khususnya Kota Solo sedang melonjak atau naik. "Kasus di Solo sedang naik, ini juga terjadi di daerah Soloraya. Kita upayakan pembatasan dan pendisiplinan. Terutama pemudik dan pendatang," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Solo, Ahyani.
Ahyani menilai itu dipengaruhi euria vaksinasi yang masyarakat mulai bosan dan abai tidak menerapkan protokol kesehatan. Ini harus menjadi perhatian dan masyarakat harus hati-hati, jangan sampai kasusnya seperti di India.
Baca Juga: Terminal Pulo Gebang Tetap Buka untuk Mudik Lebaran
"Pengaruhnya itu karena mulai abai, merasa yakin sudah kendor padahal belum. Kita akan perketat pengawasan protokol kesehatan, mungkin nanti giat razia akan dimaksimalkan lagi," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Solo ini.
Terkait adanya pendatang atau pemudik yang masuk ke Kota Solo sejauh ini belum ada laporan. Dari jogo tonggo sudah melakukan pendataan tapi belum rekab.
Sistemnya Jogo Tonggo, sama seperti dulu. Kalau dulu kan melaporkan yang positif, sekarang melaporkan yang keluar masuk.
"Ini belum, saya belum dapat laporan adanya pendatang masuk. Jogo tonggo sudah kita siagakan untuk memantau pergerakan masyarakat yang keluar masuk," paparnya.
Ahyani menambahkan, untuk larangan mudik di Kota Solo mulai dilakukan 1 Mei. Itu nanti pada 3 Mei akan dilakukan evaluasi untuk merancang peraturan selanjutnya.
"Akan langsung evaluasi nanti. Jadi apakah ada penambahan atau pengurangan untuk membahas peraturan selanjutnya," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
Terkini
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
-
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Jokowi
-
Ungkap Kasus Tindak Pidana Kesehatan dan Psikotropika, Polres Sukoharjo Tangkap Pria Wonogiri
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'