SuaraSurakarta.id - Umbi porang seberat 13,4 kilogram ditemukan di Kabupaten Wanogiri. Dengan seberat itu, umpi tersebut keliatan tidak normal dan kelihatan seperti raksasa.
Umbi raksasa itu merupakan milik Supriyanto, warga Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri.
Bukan hal mudah untuk mendapatkan hasil panen berukuran jumbo seperti itu. Pasalnya untuk memperoleh umbi seberat itu diperlukan perawatan khusus dan intensif.
Petani porang itu mengatakan, sebetulnya ia belum melakukan panen raya porang di lahannya pada April 2021. Ia lebih memilih melakukan panen raya porang pada Juni, Juli atau Agustus 2021. Karena pada tiga bulan itu merupakan kalender harga tertinggi porang selama satu tahun.
Baca Juga: Kisah Sutini, Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Batu di Genengharjo
Pada Minggu (18/4/2021), ia mencoba memanen satu buah porang yang ukuran batangnya paling besar.
"Awalnya cuma penasaran, kemudian saya coba panen satu batang yang paling besar. Selain itu batang dan daunnya juga sudah ripah [kekuning-kuningan]" kata Supriyanti dilansir dari Solopos.com, Senin (19/4/2021).
Selain umbi porang di tanah berukuran besar, menurut dia, satu pohon itu menghasilkan 96 butir umbi di daun atau yang lebih dikenal dengan sebutan katak. Namun ia tidak menimbang berapa berat 96 butir tersebut. Umbi katak itu dimanfaatkan untuk bibit penanaman porang.
"Selama saya membudidayakan porang, hasil panen umbi yang paling berat baru kemarin itu. Tapi ini kan belum panen raya, coba lihat ke depan seperti apa. Apakah ukuran batang itu berpengaruh terhadap ukuran umbi, saya masih perlu mempelajari," ungkap dia.
Ia mengatakan penanaman dan perawatan umbi porang berukuran besar itu dilakukan secara khusus dan intensif. Pohon itu ditanam di petak atau lahan khusus, berbeda dengan tanaman porang lainnya. Satu petak hanya berisi 300 pohon. Kini porang itu berusia dua musim atau 16 bulan.
Baca Juga: 22 Tahun Tinggal di Rumah Batu, Sutini: Nyaman dan betah
Rahasia Perawatan
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Wonogiri yang Bikin Lebaran Makin Spesial Bersama Keluarga
-
Dari Grebeg Syawal Hingga Bodo-Bodo: Intip Tradisi Lebaran Khas Wonogiri
-
Mahasiswa KKN UNDIP Latih UMKM Bulurejo Kelola Laba Pakai Pembukuan Efektif
-
Tekan Stunting di Wonogiri, Mahasiswa FK Undip Gelar Program Cegah Stunting
-
Program Sosialisasi KKN Undip di MTsN 4 Wonogiri: Bahaya Narkoba hingga Bijak Bermain Sosmed
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan