SuaraSurakarta.id - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta warganya untuk tidak mudik lebaran pada Hari Raya Idul Fitri 2021, karena berpotensi menyebarkan covid-19 dan merepotkan banyak orang di kampung halaman.
Yuni menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Sragen mewajibkan seluruh orang yang nekat mudik untuk diisolasi di tempat karantina terpusat di Technopark Sragen selama 7 hari.
"Minimal 7 hari, nanti kalau kami hanya sebentar tentu mereka anggap tempat transit biasa, setelah hari ketujuh mereka akan dilakukan testing, jadi akan membuat dampak jera," kata Yuni dalam diskusi KPCPEN, Kamis (15/4/2021).
Yuni mengimbau kepada seluruh posko PPKM Mikro di setiap desa, untuk melaporkan kepada dinas kesehatan kalau ada orang yang berhasil tembus mudik tanpa pemeriksaan.
"Kalau sampai di tempat nanti kami tracing, karantina untuk menjamin keselamatan keluarga yang didatanginya, dan satu desa tersebut," ucapnya.
Dia juga meminta keluarga di Sragen tidak memaksakan sanak saudaranya di luar kota untuk pulang saat lebaran, karena justru akan merepotkan banyak orang jika terjadi penularan di Sragen.
"Jadi keluarga yang ada di Sragen kalau telepon sama keluarga di kota itu bilang saja 'ojo muleh ngko ndak dikarantina karo dites lho gitu. Nanti kalau dites positif masuk lagi karantina 14 hari, itu akan lebih merepotkan lagi untuk semuanya, jadi lebih baik tidak usah pulang," tegasnya.
Untuk diketahui, Satgas telah menerbitkan surat edaran larangan mudik lebaran Nomor 13 Tahun 2021 bagi semua masyarakat pada saat momen Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang berlaku pada 6-17 Mei 2021.
Perjalanan dinas luar kota wajib dibekali dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dari pejabat setingkat eselon II jika PNS, BUMN/BUMD, TNI-Polri; dari pimpinan perusahaan jika swasta; dari kepala desa/lurah jika pekerja informal dan masyarakat umum.
Baca Juga: Doni Monardo Ikut-ikutan Larang Perantau Minang Mudik Lebaran 2021
Selama 6-17 Mei tersebut akan petugas akan melakukan razia SIKM di beberapa jalur mudik seperti di pintu kedatangan, perbatasan kota besar, titik pengecekan, dan titik penyekatan.
Pelanggaran terhadap surat edaran ini akan dikenakan sanksi denda, sanksi sosial, kurungan dan/atau pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berita Terkait
-
Doni Monardo Ikut-ikutan Larang Perantau Minang Mudik Lebaran 2021
-
Nekat Mudik ke Bali 6-17 Mei Akan Putar Balik, Tidak Boleh Masuk
-
Pemerintah Larang Mudik Lebaran di Tahun Ini, Ernest Prakasa Bilang Begini
-
Doni Monardo Minta Perantau Minang Tunda Mudik Lebaran
-
Cegah Mudik Lebaran, Pemprov Sulsel Gandeng TNI Polri Jaga Perbatasan
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya