SuaraSurakarta.id - Setelah tahun lalu tidak menggelar salat tarawih karena pandemi Covid-19, pada Ramadhan 2021 Masjid Agung Surakarta kembali menggelar salat tarawih. Protokol kesehatan (prokes) akan diperketat, mulai dari pengecekan suhu tubuh, hand sanitizer, tempat cuci tangan, atau jarak antar jamaah.
Mereka juga akan memastikan jamaah salat tarawih memakai masker dan mematuhi prokes.
"Prokes yang ketat akan kita utamakan, kalau ada yang kurang enak badan kalau bisa jangan ke masjid dulu," terang Sekretaris Pengurus Masjid Agung Surakarta, Abdul Basid saat ditemui, Senin (12/4/2021).
Untuk salat tarawih yang digelar hanya satu dengan dua iman di ruang utama. Karena beberapa tahun sebelumnya digelar di dua tempat terpisah di Masjid Agung, yakni dengan 21 rakaat di ruang utama dan 11 rakaat di sebelah kanan dari ruang utama.
"Tahun ini, Insya Allah Masjid Agung akan menggelar salat tarawih dengan prokes yang ketat. Karena ini masih pandemi dan mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 jadi hari sesuai prokes," ujar
Untuk salat digelar jadi satu di ruang utama tidak seperti dulu di dua lokasi. Salat tarawih agar digelar 23 rakaat, tapi tetap memfasilitasi yang 11 rakaat.
Lanjut dia, awalnya untuk pelaksanaannya bersama-sama, lalu yang 21 rakaat berhenti dulu untuk memberikan kesempatan bagi yang salat 11 rakaat melaksanakan salat witir. Setelah selesai baru dilanjutkan lagi.
"Ini untuk memberikan kesempatan bagi jamaah yang melaksanakan salat tarawih yang 11 rakaat. Jadi akan mempererat kerukunan dan ukhuwah Islamiyyah antar jamaah, kan mereka itu salatnya di satu masjid masak ada dua ibadah," papar dia.
Penggabungan ini telah dilakukan melalui pembahasan dan pertimbangan. Karena memang jamaah yang ibadah disini itu tidak sama, ada yang pakai 21 rakaat, ada juga 11 rakaat.
Baca Juga: Ramadhan di Masa Pandemi, Masjid Al Azhar Batasi Jemaah Tarawih 500 Orang
Akhirnya dipilih salat tarawih dengan memakai 21 rakaat, nanti untuk bacaannya salatnya bisa khatam Al Quran selama bulan ramadan.
"Kita ingin terus memberikan pelayanan yang maksimal buat para jamaah. Sudah lewat pembahasan dan pertimbangan terlebih dahulu," sambungnya.
Pada bulan ramadan kali ini ada beberapa kegiatan yang tidak digelar, yakni buka bersama dan sahur bersama. Kalau ada yang mau bersodaqoh dan dibagikan ke jamaah untuk bersama akan dilakukan dengan prokes ketat.
"Buka dan sahur bersama kita tiadakan, kuliah menjelang buka tidak ada. Kalau kegiatan lain seperti tadarus dan i'tikaf tetap digelar, termasuk kuliah saat tarawih dan salat subuh," imbuh dia.
Basid menambahkan, diperkiraan banyak jamaah yang datang untuk salat tarawih meski sudah di vaksin tapi tidak ada jaminan menularkan atau kena tular. Petugas akan disiagakan untuk memantau jamaah yang datang apakah sesuai dengan prokes atau tidak.
"Petugas kita siagakan disekitar masjid. Kapasitas masjid ini bisa menampung sekitar 7.000 untuk salah jumat, kalau salat tarawih kemungkinan ada 3.000 jamaah yang datang, tapi yang bisa kita disiplinkan itu di ruang utama sekitar 1.000 jamaah," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'
-
Melawan Peredaran Miras Demi Solo Sehat, Tokoh Muslim Dorong Strategi Pengawasan
-
Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur
-
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya