SuaraSurakarta.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki peluang untuk melirik massa Nahdlatul Ulama (NU) 'abangan' sebagai basis pemilih.
Hal itu dijelaskan Pakar hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto disela launcing buku 'Partai Islam Dipertaruhkan' dalam rangkaian Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII DPW PPP Jateng di Hotel Lorin In Solo, Sabtu (10/4/2021).
"Mestinya NU abangan itu jadi prospek besar PPP yang selama ini lebih banyak dihgahrap partai nasionalis seperti PDIP, Golkar, Nadem, maupun Hanura. Ini kalau dilihat dari landscape politik ya," kata Agus kepada awak media.
Agus menilai, partai berbasis Islam masih menganggap rival mereka berasal dari partai Islam itu sendiri. Akibatnya, mereka memperebutkan massa yang sama, namun di ruang yang kecil.
"Massa PPP itu tidak berbeda dengan PKB yang banyak ke NU yang lebih ke santri dan pesantren. Nah ada NU dari kelompok abangan ini yang seharusnya bisa jadi prospek untuk digarap," tegas dia.
Dalam pemilu serentak 2019 silam, suara PPP anjlok yang awalnya mengantongi 8,1 juta suara atau 6,53 persen dari suara sah nasional pada 2014, menjadi 6,3 juta atau 4,52 persen suara.
Agus menyebut ada berbagai faktor yang membuat suara partai belambang ka'bah itu anjlok di pemilu edisi terakhir. Dirinya tak menampik salah satu faktornya adalah operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Romahurmuziy alias Rommy yang juga Ketua Umum PP saat itu.
"Rommy yang digadang-gadang pemimpin masa depan, anak muda malah ditangkap KPK. Itu (penangkapan-red) pengaruhnya besar. Belum lagi sebelumnya kasus Suryadharma Ali yang dianggap mampu memanajemen partai dengan baik malah ditangkap," ujar dia.
"PPP mesti belajar dari kekalahan itu. Manajemen partai haris bergerak dan banyak berharap ke anak muda yang bisa mendekati kelompok milenial," pungkasnya.
Baca Juga: Usai Gelar Pertemuan Tertutup, PPP dan Golkar Ingin Lanjutkan RPJPN
Sebagai informasi, agenda utama Muswil itu adalah pelihan ketua DPW PPP Jateng 2021-2026. Dua nama kader terbaik PPP yang akan bersaing memperebutkan posisi ketua DPW, yakni Masruhan Syamsurie dan Suyono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Kena Reshuffle Prabowo Subianto, Jokowi Akan Segera Bertemu Budi Arie
-
Ijazah SMA Gibran Dipermasalahkan, Jokowi: Nanti Punya Jan Ethes Juga?
-
RUU Perampasan Aset, Jokowi: 3 Kali Mendorong, Tapi Tidak Ditindaklanjuti DPR
-
Jokowi Buka Suara Soal Purbaya Yudhi Sadewa Pengganti Sri Mulyani
-
Diusulkan 5 PAC, Tak Ada Karpet Merah Rheo Fernandes, Meski Putra Ketua DPC PDIP Solo