SuaraSurakarta.id - Jawa Tengah memang dikenal surganya wisata kuliner. Dari makanan berat hingga makanan ringan. Termasuk di Kabupaten di Kabupaten Sragen.
Warung sambal tumpang Bu Wardi Pecing merupakan satu dari tujuh warung sambal tumpang legendaris di Sragen. Uniknya, warung sambal tumpang ini hanya dibuka pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB.
Meski hanya dibuka selama tiga jam di tengah malam, sekitar 250 porsi sambal tumpang habis terjual setiap kali buka. Warung Sambal Tumpang Bu Wardi di Sragen ini dibuka tepat pukul 00.00 WIB.
Agar dilayani duluan, sejumlah pelanggan sengaja datang lebih awal ke warung sambal tumpang Bu Wardi di Kampung Pecing RT 03/RW 014, Sragen Tengah, Sragen. Tak heran, antrean pembeli langsung membeludak begitu warung itu buka.
Kebanyakan pembeli warung sambal tumpang di Pecing, Sragen, itu merupakan driver ojek online. Pesanan dari driver ojek online itu bervariasi mulai dari 1 bungkus hingga 10 bungkus.
Hingga menjelang pukul 03.00 WIB, pembeli terus berdatangan. Rombongan terakhir cukup banyak. Mereka datang setelah menyaksikan pertandingan voli antarkampung di Gesi.
Kebanyakan pembeli warung sambal tumpang di Pecing, Sragen, itu merupakan driver ojek online. Pesanan dari driver ojek online itu bervariasi mulai dari 1 bungkus hingga 10 bungkus.
Hingga menjelang pukul 03.00 WIB, pembeli terus berdatangan. Rombongan terakhir cukup banyak. Mereka datang setelah menyaksikan pertandingan voli antarkampung di Gesi.
“Saya termasuk penggemar sambal tumpang. Menurut saya, Sambal Tumpang Bu Wardi itu mantap. Rasanya gurih dan sedikit pedas. Pokoknya pas dengan lidah saya,” ujar Giyanto, 45, warga Kroyo, Karangmalang, Sragen, dilansir dari Solopos.com di lokasi, Kamis (8/4/2021) dini hari.
Baca Juga: Siklon Tropis ODETTE Dekat dengan Cilacap, Ini Penjelasan BMKG
32 Tahun Berjualan
Pemilik warung sambal tumbang Bu Wardi di Pecing, Sragen, Rochati, 59, istri dari Suwardi, mengaku sudah 32 tahun berjualan sambal tumpang. Usaha yang menjadi jalan rezekinya itu ia rintis saat masih berusia 27 tahun pada 1989.
Perempuan dengan empat anak dan enam cucu itu bercerita latar belakang ia membuka warung makan pada tengah malam, saat sebagian besar orang masih terlelap. Sebelum membuka warung makan sambal tumpang di rumah, Rochati awalnya menjajakkan dagangannya berkeliling Pasar Bunder.
Pasar induk itu memang dikenal tak pernah tidur. Aktivitas jual beli tetap berlangsung selama 24 jam. Saat masih muda, ia membungkus satu per satu nasi sambal tumpang lalu menjualnya keliling Pasar Bunder pada pukul 03.00 WIB.
Merasa tenaganya sudah berkurang, Rochati kemudian memutuskan membuka warung makan sambal tumpang di rumahnya di Pecing, Sragen. Tidak disangka, para penggemar berat nasi sambal tumpang racikannya itu rela datang ke rumahnya. “Dulu pukul 03.00 WIB, nasi sambal tumpang sudah siap jual secara keliling. Setelah buka di rumah, semua menu sudah siap pukul 00.00 WIB,” terang Rochati.
Rochati biasa membeli tempe sebagai bahan baku utama sambal tumpang di Pasar Bunder. Tempe dengan bungkus daun jati itu kemudian didiamkan selama lima hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya