Hampir Busuk
Tempe yang sudah “semangit” atau hampir busuk itu kemudian diolah menjadi sambal tumpang. Usia lima hari tempe dianggap pas untuk menyajikan sambal tumpang yang nikmat. “Kalau baru dua hari rasanya kecut. Kalau enam hari sudah membusuk. Yang pas itu ya usia lima hari,” jelas Rochati.
Rochati biasa menghabiskan 20 kg beras tiap malam untuk menemani menu sambal tumpang di warungnya di Pecing, Sragen, itu. Dari 20 kg beras itu, ia bisa menjual sekitar 250 porsi nasi sambal tumpang.
Kebanyakan nasi sambal tumpang itu habis sebelum pukul 03.00 WIB. Bila masih tersisa, ia akan membuka lagi warungnya pada pagi hari mulai pukul 06.00 WIB. Biasanya para tetangga datang untuk membeli sambal tumpang sebagai menu sarapan.
“Rata-rata ada sekitar 30-40 [driver] ojek online tiap malam. Kalau malam Minggu atau jelang hari libur, jumlah [driver] ojek online bisa mencapai 50 pesanan. Kadang karena semua ingin cepat dilayani, mereka sampai membantu menggoreng tempe atau telur di dapur. Alhamdulillah, saya merasa banyak terbantu dengan ojek online karena mereka telah memasarkan dagangan saya,” papar Rochati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
Terkini
-
Melawan Peredaran Miras Demi Solo Sehat, Tokoh Muslim Dorong Strategi Pengawasan
-
Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur
-
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI