Pemilik warung sambal tumbang Bu Wardi di Pecing, Sragen, Rochati, 59, istri dari Suwardi, mengaku sudah 32 tahun berjualan sambal tumpang. Usaha yang menjadi jalan rezekinya itu ia rintis saat masih berusia 27 tahun pada 1989.
Perempuan dengan empat anak dan enam cucu itu bercerita latar belakang ia membuka warung makan pada tengah malam, saat sebagian besar orang masih terlelap. Sebelum membuka warung makan sambal tumpang di rumah, Rochati awalnya menjajakkan dagangannya berkeliling Pasar Bunder.
Pasar induk itu memang dikenal tak pernah tidur. Aktivitas jual beli tetap berlangsung selama 24 jam. Saat masih muda, ia membungkus satu per satu nasi sambal tumpang lalu menjualnya keliling Pasar Bunder pada pukul 03.00 WIB.
Merasa tenaganya sudah berkurang, Rochati kemudian memutuskan membuka warung makan sambal tumpang di rumahnya di Pecing, Sragen. Tidak disangka, para penggemar berat nasi sambal tumpang racikannya itu rela datang ke rumahnya. “Dulu pukul 03.00 WIB, nasi sambal tumpang sudah siap jual secara keliling. Setelah buka di rumah, semua menu sudah siap pukul 00.00 WIB,” terang Rochati.
Baca Juga: Siklon Tropis ODETTE Dekat dengan Cilacap, Ini Penjelasan BMKG
Rochati biasa membeli tempe sebagai bahan baku utama sambal tumpang di Pasar Bunder. Tempe dengan bungkus daun jati itu kemudian didiamkan selama lima hari.
Hampir Busuk
Tempe yang sudah “semangit” atau hampir busuk itu kemudian diolah menjadi sambal tumpang. Usia lima hari tempe dianggap pas untuk menyajikan sambal tumpang yang nikmat. “Kalau baru dua hari rasanya kecut. Kalau enam hari sudah membusuk. Yang pas itu ya usia lima hari,” jelas Rochati.
Rochati biasa menghabiskan 20 kg beras tiap malam untuk menemani menu sambal tumpang di warungnya di Pecing, Sragen, itu. Dari 20 kg beras itu, ia bisa menjual sekitar 250 porsi nasi sambal tumpang.
Kebanyakan nasi sambal tumpang itu habis sebelum pukul 03.00 WIB. Bila masih tersisa, ia akan membuka lagi warungnya pada pagi hari mulai pukul 06.00 WIB. Biasanya para tetangga datang untuk membeli sambal tumpang sebagai menu sarapan.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Prosesi Unggahan Banakeling Digelar Terbatas di Banyumas
“Rata-rata ada sekitar 30-40 [driver] ojek online tiap malam. Kalau malam Minggu atau jelang hari libur, jumlah [driver] ojek online bisa mencapai 50 pesanan. Kadang karena semua ingin cepat dilayani, mereka sampai membantu menggoreng tempe atau telur di dapur. Alhamdulillah, saya merasa banyak terbantu dengan ojek online karena mereka telah memasarkan dagangan saya,” papar Rochati.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
7 Kuliner Khas Sragen yang Bikin Ketagihan, Dari Sate Tumpang Pedas Sampai Intip Gurih
-
Jangan Ngaku Pernah ke Lhokseumawe Kalau Belum Cicipi 6 Kuliner Legendaris Ini
-
Kabar Baik! Bandara Ahmad Yani Resmi Kembali Berstatus Internasional, Ini Penjelasan Gubernur Luthfi
-
Warga Pekalongan Heboh Air Berkah, PDAM Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- 7 Produk Viva Ampuh Hilangkan Flek Hitam: Wajah Cerah, Harga Ramah Mulai Rp13 Ribuan
- Apa Hukum Gagal Bayar Pinjol Legal OJK 2025? Bikin Nama Buruk hingga Terancam Pidana!
- Pascal Struijk Tak Ada di Skuat Leeds United, ke Indonesia Urus Naturalisasi?
- CEK FAKTA: Kabar Program Pembuatan SIM Gratis Tahun 2025
Pilihan
-
Moeldoko Minta Habisi Preman di Proyek Pabrik Mobil Listrik Subang: Ganggu Orang Cari Kerja Saja!
-
Rekam Jejak Johnny Jansen, Pernah Sindir Shin Tae-yong kini Bakal Latih Bali United
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Anjlok, Berikut Daftarnya di Pegadaian
-
Kenapa Carlos Pena Dipecat Persija Jakarta?
-
Monolog Paramita: Kisah Ontosoroh Modern dari Panggung Teater untuk Indonesia Masa Kini
Terkini
-
Terungkap! Ini Motif Pembunuhan Wanita di Wonogiri hingga Jasadnya Dicor Pelaku
-
Terungkap! Ini Identitas Wanita Diduga Korban Pembunuhan di Wonogiri, Mayat Ditemukan Dicor
-
Penemuan Mayat Wanita Korban Pembunuhan di Wonogiri, Dilaporkan Hilang Sejak Februari
-
Wonogiri Geger! Jasad Wanita Ditemukan Dicor, Diduga Korban Pembunuhan
-
Apresiasi untuk Buruh, BPJS Ketenagakerjaan dan KAI Hadirkan Layanan dan Bantuan di May Day 2025