SuaraSurakarta.id - Politisi PDIP sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah mengkritik pemerintah yang sampai saat ini masih memperjualbelikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
Said Abdullah menyentil pemerintah terlebih khusus ditujukan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Komisaris Utama PT Pertamina.
Said mengatakan di antara seluruh negara di dunia ini, hanya Indonesia yang menggunakan BBM premium.
Meski demikian, Ahok memastikan PT Pertamina belum berencana akan menghapus premium dalam waktu.
Penghapusan akan dilakukan secara bertahap, karena beberapa daerah di Indonesia masih membutuhkan premium.
Untuk menekan penggunakan premium, PT Pertamina pun membuat program langit biru.
Program langit biru merupakan program yang bertujuan untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara serta mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dari sumber tidak bergerak atau sumber bergerak yaitu kendaraan bermotor.
Salah satu upayanya dengan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.
L"Langit biru ini untuk mengajak masyarakat mendidik supaya meninggalkan premium," terang Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama saat ditemui usai bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Rabu (7/4/2021) malam.
Baca Juga: Gubsu Edy dan Pertamina Dilaporkan ke Ombudsman, Gegara BBM Nonsubsidi Naik
Menurutnya, dulu di DKI Jakarta untuk premium sudah pernah dihapus. Tapi beberapa daerah di Indonesia masih membutuhkan premium untuk keperluan sehari-hari.
"Secara kualitas kan premium kurang baik. Sebenarnya kalau memakai pertalite atau pertamax itu lebih hemat sebetulnya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini
Kendaraan sekarang, lanjut dia, juga dirancang bukan untuk premium. Tapi secara kebutuhan ekonomi rakyat masih membutuhkan premium.
"Di Jawa Tengah ini sedikit sekali yang memakai premium. Karena masyarakat sudah semakin sadar dari lingkungan maupun dari sisi ekonomis mungkin memang lebih baik," ungkapnya.
Ahok menambahkan, belum tahu akan mempertahankan premium sampai tahun berapa. "Saya tidak tahu, tanyakan saja sama menteri. Kita kan cuma menjalankan saja," imbuh dia.
Sejauh ini Pertamina banyak mendukung untuk penghijauan. Salah satu pilar dari tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina atau CSR itu adalah Pertamina Hijau.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Ladang Cuan Baru Emak-emak Lumajang