SuaraSurakarta.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk cerdas dan bijak bermedia dengan literasi dalam memilah siaran yang mengandung beraneka ragam informasi.
Menurut Ganjar, masyarakat harus secepatnya punya literasi dan edukasi guna menyadari informasi yang beredar di mana-mana khususnya lewat media siaran.
"Jempolmu harimaumu, kita harus cerdas sikapi informasi," terang Ganjar dalam keynote speech pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa "Cerdas Bermedia di Era Penyiaran Digital" di Pendapi Gede Balaikota Solo, Senin (29/3/2021).
Ganjar menyakini jika perkembangan teknologi informasi lewat siaran itu melompat tinggi. Jadi ada potensi mengandung hoax dan disinformasi.
Baca Juga: Ganjar Sebut Hasil Kerja Jokowi Jauh Lebih Baik, Demokrat: Asal Nguap Aja
"Sehingga gerakan-gerakan literasi yang masif harus terus di soundingkan. Ini yang harus menjadi perhatian masyarakat," ungkap dia.
Menurutnya, di Jawa Tengah konsumsi media masyarakat didominasi media televisi. Itu sebesar 91,3 persen, itu merupakan survey dari komunikasi publik Diskominfo Jateng pada 2020.
"Masyarakat diminta untuk cerdas bermedia dengan menggunakan media sebagai saluran komunikasi, edukasi dan hiburan yang positif. Cerdas memilih informasi dengan teliti mencerna informasi yang diterima dengan baik, cerdas menyebarkan informasi dengan mengutamakan posting konten penting dan positif serta cerdas menyikapi informasi dengan mengambil hikmah dan manfaat informasi secara positif," paparnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bisa berdampak positif dan negatif.
Untuk dampak positifnya, informasi mudah, murah, dan cepat di manapun. Sedangkan dampak negatifnya banyak muncul hoax atau penyalahgunaan informasi.
Baca Juga: Diundang Gubernur Jateng ke Pengajian, Gus Miftah Ungkapkan Ini ke Ganjar
"Adanya literasi kita dapat memilah dan memilih informasi yang beredar, khususnya melalui siaran televisi dan radio," ujar dia.
Gibran berharap dengan literasi dapat menambah sikap kritis masyarakat khusus terhadap siaran televisi dan radio. Masyarakat harus kritis, sehingga siara menjadi cerdas dan martabat.
"Ini harus digaungkan secara masif. Karena dengan gerakan literasi ini bisa untuk menghindari hoax, hate speech, dan kekerasan," sambungnya.
Terpisah Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Supriyo menambahkan jika KPI dibuat atas dasar UU No 32 Tahun 2002 bertugas menciptakan generasi yg beriman, taqwa dan cerdas karena TV dan radio dianggap berpengaruh besar pada masyarakat.
"Tugas KPI sangat berat maha berat. TV punya pengaruh sangat kuat. Tidak hanya info yang disajikan namun juga tontonan lainnya. Siaran bisa berdampak buruk jika tidak diawasi.
KPI bertugas mengawasi siaran TV dan radio selama 24 jam," imbuhnya.
KPI juga membuat literasi namanya Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa. Ini sebagai bentuk bentuk penonton yg cerdas, bisa memilah mana tontonan baik mana tontonan yang buruk.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Dari Keraton Solo untuk Nusantara: Peken Jasindo Gaungkan Semangat Budaya dan Ekonomi Inklusif
-
Peken Jasindo Disambut Antusias, Pelaku UMKM dan Difabel Rasakan Dampak Nyata
-
Lokasi KKN di Boyolali Bakal Didatangi Rismon Sianipar, Jokowi Beri Tantangan Balik
-
Siap Maju Ketum PSI, Jokowi Klaim Dapat Dukungan DPW, Bakal Turun Gunung?
-
Berlangsung di Keraton Solo, Peken Jasindo 2025 Hadirkan Semangat Budaya dan Ekonomi Kerakyatan