Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 26 Maret 2021 | 07:05 WIB
Gibran Rakabuming Raka ternyata belum menempati Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Gibran Rakabuming Raka genap sebulan menjabat sebagai Wali Kota Solo. Dia bersama sang wakil wali kota, Teguh Prakosa dilantik 26 Februari silam.

Meski demikian, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu belum menempati Rumah Dinas Loji Gandrung di Jalan Slamet Riyadi, Laweyan.

Wali kota sebelumnya, termasuk Jokowi saat menjabat tahun 2005-2012 dan dilanjutkan FX Hadi Rudyatmo sebelum pensiun juga menghuni rumah dinas yang masuk dalam benda cagar budaya tersebut (BCB).

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini belum ada rencana mau tinggal di bangunan yang mempunyai gaya arsitektur Indis, yakni perpaduan antara budaya Eropa (Belanda) dengan budaya lokal (Jawa) ini. Masih bolak balik rumah pribadi dan Loji Gandrung, apalagi jaraknya dekat tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Sudah 2 Ketum Partai Bertemu Gibran, Mantab ke Pilkada DKI?

"Saya masih tinggal di rumah pribadi. Kalau ada kegiatan di sini, saya pulangnya masih ke rumah," terang Gibran kepada SuaraSurakarta.id, Kamis (25/3/2021).

Seperti diketahui, Loji Gandrung adalah bangunan yang memiliki perpaduan Eropa dan Jawa. Awalnya Loji Gandrung merupakan rumah tinggal milik Johannes Augustinus Dezentje (1897-1839) yang dibangun
pada 1830.

Johannes Augustinus Dezentje merupakan merupakan seorang pioner perkebunan Belanda pertama di wilayah Surakarya dan dikenal sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali (de legendarisch solose planter en landheer van Ampel).

Dulu Loji Gandrung sering dipakai untuk pesta dan dansa oleh orang-orang Eropa atau Jawa yang berada disekitarnya. Orang-orang menyebutnya sebagai gandrungan.

Mengingat rumdin itu merupakan bangunan lama, banyak isu-isu yang berkembang berkaitan dengan hal mistis, seperti makhluk halus.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Mendadak Temui Gibran, Bahas Pilgub DKI?

Petugas pengamanan Loji Gandrung Solo, Sarto seperti dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, mengakui adanya makhluk halus di sana. Salah satunya adalah sosok pria Belanda yang berbadan besar.

"Ada sosok tinggi besar, seperti orang Belanda. Walaupun beberapa kali lihat tetap saja kaget kan," tutur dia.

Sedangkan petugas lain, Wagino, mengaku belum pernah melihat penampakan hantu secara langsung di Loji Gandrung Solo. Hanya saja dia terkadang mengalami mimpi aneh.

"Biasanya kalau tiduran tidak pada tempatnya mimpi aneh. Pernah dikejar anak-anak kecil. Beberapa kali mimpi yang sama. Teman-teman juga ceritanya begitu," ujar dia.

Wali Kota Solo sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo, mengaku tidak takut dengan penampakan tersebut. Dia bahkan tidak pernah diganggu oleh makhluk halus selama tinggal di sana.

"Tidak perlu takut, yang penting tidak mengganggu. Saya tidak pernah diganggu kok," terangnya.

Sebelum menempati Loji Gandrung, Rudy melakukan ritual keagamaan Katolik untuk membersihkan seluruh bagian rumah.

"Ada misa pemberkatan ruangan, dapur, kamar mandi. Kita mohonkan doa lewat uskup. Ini kan banyak yang sudah saya benahi. Dulu memang terlihat kotor, atap rusak, kita perbaiki jadi terlihat bersih," sambung dia.

Load More