SuaraSurakarta.id - Pandemi Covid-19 tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental, khususnya pada kaum muda.
Hal ini terungkap dari data laporan yang dikeluarkan Global Risks Report 2021 yang menyatakan 80 persen kesehatan mental anak muda di dunia menurun selama pandemi.
Sayangnya kenyataan ini diperparah dengan terabaikannya kondisi mereka oleh banyak pihak, termasuk lingkungan keluarga hingga pemerintah.
Laporan ini yang diterbitkan World Ecnonomic Forum (WEF) bekerjasama dengan Zurich Insurance Group (Zurich) ini, juga selaras dengan data telemedicine Halodoc yang mencatat kebutuhan layanan mental meningkat hingga 300 persen selama pandemi.
Baca Juga: Meghan Markle Dilarang Cari Bantuan Profesional untuk Kesehatan Mentalnya
Lonjakan drastis tersebut pun membuat layanan konsultasi kesehatan mental menjadi satu dari lima layanan konsultasi yang paling banyak digunakan pasien.
"Tahun ini, kami menemukan bahwa pandemi telah menghadapkan generasi muda di seluruh dunia pada tantangan yang sangat besar, dan tanpa terkecuali generasi muda di Indonesia," ujar Hassan Karim, Direktur Utama Adira Insurance, bagian dari Zurich Group, lewat keterangannya, Senin (15/3/2021).
Masa depan ekonomi dan akses pendidikan yang terbatas, jadi dua hal penyebab banyaknya anak muda yang mengalami gangguan mental.
Generasi muda yang seharusnya akan masuk dunia kerja, justru mendapat hantaman keras karena pandemi. Jangankan untuk melamar pekerjaan, banyak perusahaan yang memutus hubungan kerja (PHK) karyawannya juga memicu kekhawatiran.
Pelajar yang baru lulus dan mulai memasuki dunia kerja di tengah krisis ekonomi cenderung berpenghasilan lebih rendah dari rekan-rekan kerja mereka lainnya.
Baca Juga: Biaya Haji Bakal Naik, Menag Minta Sinkronisasi Prokes dengan Transportasi
Bahkan, menganggur selama satu bulan pada usia 18 hingga 20 tahun diprediksi dapat menyebabkan hilangnya pendapatan sebesar dua persen secara permanen di masa mendatang.
Berita Terkait
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita