SuaraSurakarta.id - Spanduk bernada sindiran dipasang di tengah jalan Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Sindiran itu sebagai bentuk kritik karena jalan rusak di desa tersebut tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Selain itu, spanduk bernada sindiran itu juga sebagai peringatan kepada warga yang melintas, agar tidak terperosok di jalan rusak tersebut.
Pemasangan spanduk bernada sindiran itu tergolong unik. Hal itu sebagai salah satu cara untuk menyindir pemerintah agar memperbaiki jalan rusak tersebut.
Mereka membuat spanduk dengan berbagai tulisan yang unik dan menarik, tulisannya itu seperti, "LUBANG DI JALAN TAK SENIKMAT LUBANG BERJALAN TRANGSAN KEC. GATAK" dan "ATI-ATI LURR. MENDING KEJEGLONG NENG ATI'NE MANTAN DARIPADA KEJEGLONG NING NDALAN..!!! NGERI!!!".
Baca Juga: Deretan Masalah Ini Masuk di LKPJ Anggaran Tahun 2020
Jalan yang rusak tersebut berada di tengah jalan Jawit yang berada di sebelah utara Balai Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Kondisi jalan sendiri berlubang yang berukuran sekitar setengah meter.
Pemasangan spanduk bukan tanpa alasan dan sebagai penanda jika ada jalan yang rusak. Sehingga pengguna jalan yang melintas harus berhati-hati.
"Spanduk yang warga sekitar pada, Rabu (10/3/2021) kemarin. Ini untuk tanda kalau ada lubang besar di tengah jalan," ujar Tina warga Trangsan, Sukoharjo, Jumat (12/3/2021).
Menurutnya, jalan yang rusak ini berada di tepat diatas saluran irigasi. Awalnya hanya hanya lubang kecil, tapi lama-lama menjadi besar dan sangat membahayakan. Sudah sempat ditambal dengan alat sederhana tapi tidak bertahan lama dan ambles lagi.
"Sudah lama sekitar dua bulan amblesnya. Awalnya kecil lubangnya tapi lama-lama menjadi besar, mulai parah itu satu minggu ini," sambungnya.
Baca Juga: Antre Mau Divaksin Covid-19, Lansia di Sukoharjo Meninggal Dunia
Amblasnya di jalan penghubung wilayah Kecamatan Gatak dan Kecamatan Gatak disebabkan banyak truk-truk besar yang melintas. Karena di sana merupakan salah satu desa wisata Rotan Trangsan, jadi truk-truk besar yang melintas itu mengirim bahan rotan dan membawa hasil kerajinananya.
"Sebelum dipasangi spanduk, warga memasang plang yang diberi karung untuk tanda. Lalu diberi tumpukan ban di jalan yang berlubang itu," kata dia.
Jalan rusak ini sudah dilaporkan ke pemerintah desa (pemdes) hingga pemerintah daerah (pemda). Namun, laporan warga hingga saat belum ada respon dari pihak terkait.
"Warga juga sudah melaporkan langsung Bupati melalui Sapa Bu Etik (Bupati Sukoharjo, Etik Suryani)di nomor yang tertera. Ini kalau malam bahaya," jelasnya.
Salah seorang relawan dari Paguyupan Warga Ageng Kartasura (Pawartos), Deni Kristianto mengatakan ikut membantu warga dalam pemasangan spanduk dan mengatur lalu lintas di sini.
"Sebelum lampu jalan mati, kami carikan bolamnya. Kami juga cari lampu kecil-kecil untuk dipasang dispanduknya agar terlihat saat malam," paparnya.
Dampak jalan ambles ini sempat ada beberapa kecelakaan terjadi dalam satu hari. Pertama, pertama terjadi pada siang hari yang melibatkan sebuah mobil. Kemudian sore hartinya terjadi kecelakaan lagi yang melibatkan sebuah mobil lagi, selanjutnya pada malam hari, ada motor yang terperosok di lubang ini.
Kontributor: Ari Welianto
Berita Terkait
-
Ngadu soal Jalan Rusak hingga Minim Puskesmas, Legislator Minta Pemprov Satset Urus Keluhan Warga Jaktim
-
Kampung Berseri Astra Sukses Angkat Potensi Sendang Tirto Wiguno Sukoharjo, Siap Menyegarkan Warga Sekitar
-
Jelang Lengser, Jokowi Masih Resmikan Infrastruktur
-
Kapolres Sukoharjo Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Tewasnya Santri, Pelaku Lakukan Tindakan Keji
-
Link Download Mod BUSSID Jalan Rusak, Bikin Berkendara Makin Menantang!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga