Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 06 Maret 2021 | 08:46 WIB
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Endi Ahmad

SuaraSurakarta.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 35 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Semarang, Jumat (5-7/2/2021).

Apa yang dibahas dalam Rakorda itu? Mereka memilih merapat ke Partai Demokrat versi KLB, atau tetap loyal ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)?.

Ketua DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto menjelaskan salah satu pembahasan Rakorda menyikapi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, versi Sumatera Utara (Sumut), tersebut adalah ilegal.

"Kami tetap sloid dukung AHY. Ini sedang dilakukan Rakorda yang dihadiri 35 DPC dan DPD ," kata Supriyanto, melalui sambungan telepon selularnya.

Baca Juga: Kudeta Demokrat, SBY: Moeldoko Tega, Berdarah Dingin

Supriyanto juga menjelaskan, bahwa pada awalnya posisi Partai Demokrat Solo Raya sendiri sejak adanya isu kudeta sudah menyetakan sikap tegak lurus ke AHY.

Selain itu, ia juga menegaskan, bahwa Rakorda yang dilalukan di Semarang tersebut sekaligus menolak keras KLB Ilegal, dan merapatkan barisan mendukung putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Menolak keras KLB ilegal. Taat dan patuh kepada AHY sebagai Ketua Umum," pungkasnya.

Kontributor: Budi Kusumo

Baca Juga: Detik-detik Pidato Perdana Moeldoko Jadi Ketua Umum Demokrat

Load More