Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 04 Maret 2021 | 14:27 WIB
Petugas Supeltas Simpang Joglo Solo mengatur lalu lintas di kawasan Simpang Joglo usai kereta api melintas pada Rabu (13/1/2021). [Solopos/Ichsan Kholif Rahman]

SuaraSurakarta.id - Setelah Flyover Purwosari difunsgsikan, pembangunan infrastruktrut di Kota Solo belum berhenti. Simpang kereta api di kawasan Joglo, Banjarsari, bakal dibangun rel layang atau elevated rail di Simpang Joglo, Solo.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bersama dinas terkait bahkan sudah beberapa kali mengecek lokasi.

Simpang kereta api dari Solo menuju Semarang lewat jalur utara itu selama ini memang terkenal sebagai salah satu titik kemacetan. Terlebih jalur itu juga dilintasi kendaraan besar.

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, pengamat transportasi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Syafii, memberikan pandangannya.

Baca Juga: Calon Pemilik Baru Persis Solo Mengarah ke Inisial K dan G

Kunci sukses dari proyek tersebut disebut Syafii berada pada manajemen rekayasa lalu lintas atau MRLL. Hal ini lantaran proyek itu dipastikan bakal berdampak pada kemacetan selama proses pembangunan.

Untuk itu, dirinya berharap Dinas Perhubungan (Dishub) Solo harus segera memikirkan dan membuat simulasi MRLL di lokasi tersebut.

“Simpang Joglo itu jalur yang krusial dan padat. Belum ada pembangunan saja sudah padat sekali kendaraan yang melintas. Pastinya dengan adanya proyek pembangunan akan menambah jumlah kendaraan dan kemacetan,” jelasnya ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (3/3/2021).

Syafii mengatakan kalau tidak segera dilakukan kajian dan simulasi akan susah nantinya untuk mencegah kemacetan selama rel layang Simpang Joglo Solo dibangun. Dishub memiliki peran penting untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dia juga menjelaskan pembangunan elevated rail merupakan hal yang bagus untuk 10 tahun ke depan. Langkah tersebut dapat menjadi solusi kemacetan.

Baca Juga: Gibran Ungkap Identitas Pemilik Baru Persis Solo

“Prediksi saya ke depannya jalur tersebut akan lebih ramai. Pertimbangannya karena jumlah kendaraan yang terus bertambah dan lalu lintas kereta api yang akan semakin padat. Jadi selain Dishub yang harus membuat MRLL yang bagus, masyarakat juga harus bersabar. Karena pembangunannya butuh waktu yang lama,” katanya.

Syafii juga menyadari adanya proyek pembangunan rel layang Simpang Joglo Solo tersebut akan berdampak pada pemukiman di sekitarnya. Menurutnya, masyarakat juga harus bisa memahami hal tersebut.

“Di mana-mana kalau ada pembangunan infrastruktur pastinya akan berdampak pada pemukiman di sekitar proyek. Ya masyarakat harus menerimanya karena ini [proyek] untuk mengatasi permasalahan transportasi di Simpang Joglo,” ucapnya.

Load More