SuaraSurakarta.id - Meski termasuk penyakit yang banyak sebabkan kematian di dunia, bukan berarti kanker tidak bisa disembuhkan.
Selain merencanakan pengobatan, hal pertama yang dibutuhkan seseorang yang baru didiagnosa menderita kanker sebenarnya adalah dukungan dari keluarga dan tim medis.
"Penting sekali kita memberikan dukungan kepada pasien, baik dokter, perawat, tunjukkan empati. Kemudian di saat-saat ini memang penting keluarga pasien untuk mendampingi," kata Manajer Keperawatan RSUI DR. Debie Dahlia. S. Kp. MHSM dalam webinar, Selasa (16/2/2021).
Alih-alih melakukan pengobatan secara medis, menurut Debie, masih ada kecenderungan masyarakat Indonesia yang justru lebih dulu mencari perawaran alternatif.
Baca Juga: Kak Seto Kanker Prostat, Ini 4 Kanker yang Paling Banyak Menyerang Lelaki
Hal itu malah berpotensi membuat pasien serta keluarga tidak bisa mendapat informasi yang tepat dari tenaga kesehatan.
"Banyak kasus di awal-awal sebetulnya masih dalam stadium yang awal diketahui, tetapi karena denial (mengabaikan fakta) begitu dengarkan (diagnosa kanker), karena sudah langsung panik kemudian malah mencari alternatif," kata Debie.
Karena itu pentingnya peran tenaga kesehatan untuk memberikan informasi secara jelas kepada pasien dan keluarganya agar memahami kanker yang dialami.
Debie mengingatkan bahwa mencari pertolongan yang tidak tepat atau pengobatan alternatif untuk pasien kanker sebenarnya sangat tidak disarankan.
Setelah didiagnosa sakit kanker, seseorang harus segera ditentukan pengibatan yang akan dijalaninya. Apakah operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Baca Juga: Tes Pap Smear Sebelum atau Setelah Menikah? Ini Jawaban Dokter Kandungan
Penundaan dalam pengobatan itu, lanjut Debie, bisa memperlambat tercapainya remisi atau mematikan sel kanker dalam tubuh.
"Memang kita tidak bisa mengatakan 100 persen sembuh. Hanya bisa menyatakan bahwa tidak ada lagi sel kanker yang dideteksi oleh dalam tubuhnya. Dan kemungkinan relaps karena penundaan pengobatan, maka kemungkinan relaps juga kembali tinggi," ucapnya.
Berita Terkait
-
Ketahui Faktor Genetik dan Lingkungan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Otak
-
Cegah Kanker Payudara dengan SADARI, Ini 5 Tips Penting dari Dokter Spesialis Onkologi
-
Kanker Prostat: Ancaman Nyata Kesehatan Pria Indonesia
-
Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah
-
Bahaya Kanker Ginjal Seperti yang Diidap Vidi Aldiano, Jangan Disepelekan
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
12 TPS di Solo Ternyata Rawan Bencana Banjir, KPU Gerak Cepat Lakukan Ini
-
Menkes Lengkapi Dokter Ahli Emirates Indonesia Cardiology Hospital di Solo
-
Hari Terakhir Kampanye, Jokowi dan Ahmad Luthfi Bakar Semangat Warga Boyolali
-
Samsung Galaxy A35 5G RAM Berapa?
-
Ojo Ditiru Lur! Asyik Nongkrong Sambil Pesta Miras di Nusukan, Empat Pemuda Diamankan Tim Sparta