SuaraSurakarta.id - Penjual burung pipit di Kota Palembang mengaku pasrah omset turun hingga 50 persen saat perayaan tahun baru Imlek kali ini karena sepinya umat Konghucu yang datang beribadah ke klenteng.
Salah seorang penjual burung pipit di Klenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu Palembang, Sarnubi, mengatakan pada Imlek tahun ini hanya menjajakan 1.000 ekor burung pipit dengan harga Rp2.000 per ekor.
"Tahun lalu saya bisa menjual 2.000 ekor dengan pendapatan sekitar Rp4 juta, tapi tahun ini menghabiskan 1.000 ekor saja susah," ujarnya.
Ia mengurangi stok penjualan dibandingkan 2020 karena pengunjung klenteng tidak seramai biasanya akibat pandemi COVID-19. Sesuai pengamatannya tidak banyak umat Konghucu yang beribadah sejak Kamis (11/2) sore hingga Jumat siang.
Baca Juga: Rayakan Imlek, Warga Kenang Gus Dur: Tanpa Beliau Tak Akan Ada Kemeriahan
Sanurbi yang telah bertahun-tahun menjual burung pipit di Kelenteng 10 Ulu menjelaskan pelepasan burung pipit telah menjadi tradisi saat perayaan Imlek. Ia biasa menyediakan 10 hingga 25 ekor burung pipit di dalam setiap kotak sangkar.
"Harga itu masih bisa ditawar tergantung kebutuhan yang mau melepas," kata dia.
Sementara salah seorang umat konghucu yang beribadah di Klenteng 10 Ulu, Hartono, mengatakan pelepasan burung pipit menyimbolkan doa dan harapan agar rezeki selalu dilancarkan, diberikan kesehatan serta panjang umur.
"Kami berharap semoga pandemi COVID-19 juga segera usai," ujar Hartono.
Namun menurutnya tradisi pelepasan burung pipit tidak hanya dilakukan saat Imlek, melainkan juga dapat dilakukan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan atau pada hari perayaan tertentu.
Baca Juga: Sejarah Masyarakat Tionghoa Palembang, Melaut Selat Bangka lalu Palembang
Hartono berharap perayaan Imlek tahun depan dapat kembali ke kondisi normal, karena meski perayaan Imlek tetap bisa dilaksanakan namun momen berkumpul agak sulit dilakukan. [Antara]
Berita Terkait
-
Sudah Lama Ngarep RK Pindah ke Jakarta Karena Toleran, Komunitas Tionghoa Deklarasi Dukungan ke Pasangan RIDO
-
Mau Bangun Hunian di Atas Pasar, RK Bakal Ajak Orang-orang Tionghoa Kembali ke Glodok jika Menang Pilkada
-
Ulasan Buku Ayam yang Amanah: Ajarkan Anak Rasa Empati kepada Sesama
-
Azmi Pandemi 'Xa Wang Xie Na Wang': Asimilasi Budaya Ngapak dan Tionghoa yang Sarat Makna
-
Bekal Bikinan Ibu Dibuang dan Diejek "Tionghoa Bukit", Kisah Haru Bocah Ini Bela Adik Perempuan yang Dibully
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Urban Fashion 2024: Hadinata Batik Tampilkan Batik yang Instagramable
-
Sederet Kiai NU Jateng Ramai-ramai Temui Jokowi di Solo Jelang Coblosan, Ini yang Dibahas
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nyoblos di Pilkada Serentak 2024!
-
Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu