SuaraSurakarta.id - Tongkat kepemimpinan Kota Solo sebentar lagi akan berganti dari FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo ke Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Kedua pasangan itu memenangkan Pilkada serentak 2020 lalu. Diusung PDI Perjuangan, Gibran-Teguh mengalahkan pasangan independent Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
Bagi Rudy, sapaan akrab wali kota saat ini, estafet kepemimpinan nanti sekaligus mengakhiri kiprahnya di jajaran pemerintahan Kota Solo.
Maklum saja, Rudy sebelumnya menjadi wakil Joko Widodo (Jokowi) kala masih menjadi Wali Kota Solo periode 2005 hingga 2012.
Setelah itu ketua DPC PDI Perjuangan Solo tersebut 'naik tingkat' menjadi Wali Kota Solo hingga 17 Februari mendatang.
Berbagai momen pun menghiasi perjalanannya sebagai pemimpin Kota Bengawan. Termasuk foto lawas yang ditampilkan Solopos.com--jaringan Suara.com saat Jokowi-Rudy masih berduet.
Dalam foto itu, keduanya mengenakan atasan beskap warna kuning gading. Sementara Rudy juga mengenakan blangkon.
Seragam itu merupakan ide Jokowi yang digunakan setiap Kamis untuk membangkitkan kembali nilai-nilai budaya sebagaimana Solo tempo dulu.
Pengamat politik dan Dosen Hukum Tata Negara UNS Solo, Agus Riewanto, menggarisbawahi kunci sukses Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo atau Jokowi-Rudy sebagai saat memimpin Solo yakni karena berhasil menerapkan konsep kepemimpinan Jawa.
Baca Juga: Jawaban Lugas Risma Saat Dicurhati Pedagang di Solo Karena Sepi
Konsep kepemimpinan tersebut pakem atau layak dijalankan siapa pun Wali Kota Solo bila ingin dianggap berhasil oleh rakyat. Cawali Solo, Gibran Rakabuming Raka pun, menurut Agus, harus menjalankan konsep itu bila tidak ingin dianggap gagal jadi pemimpin.
Saat dihubungi Solopos.com melalui telepon Whatsapp (WA), Jumat (29/1/2021), Agus memerinci konsep kepemimpinan Jawa yang menjadi kunci sukses Jokowo-Rudy yaitu sifat rendah hati dan mengayomi semua kelompok tanpa membeda-bedakan golongan atau parpol.
Selain itu, menurut Agus, karena Solo mayoritas penduduknya muslim, pemimpin Solo harus pandai membangun komunikasi dengan umat Islam. Dalam konteks tersebut, Jokowi-Rudy ia nilai sudah membuktikan mampu menjalankannya.
“Yang ketiga, bila ingin berhasil membangun Solo ya harus dekat dengan wong cilik. Kita lihat bagaimana Jokowi-Rudy memperlakukan para PKL dan orang kecil dengan baik. Gibran harus bisa ngemong rakyat daripada nuturi,” ujarnya.
Saat ini, Gibran Rakabuming Raka dan pasangannya, Teguh Prakosa, sedang menunggu penetapan dan pelantikan sebagai Wali Kota dan Wawali Solo. Sebab akhir masa jabatan pasangan Rudy-Purnomo pada 17 Februari 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus