SuaraSurakarta.id - Kejadian kekerasan baik yang melibatkan pemain, official, pemain, hingga suporter sering menghiasi persepak bolaan Indonesia.
Bahkan tak jarang kekerasan dan bentrokan suporter berujung dengan hilangnya nyawa. Namun, tak jarang kekecewaan suporter juga dilampiaskan ke klub kesayangannya karena hasil buruk yang didapat.
Meski demikian, kejadian serangan semacam itu tak hanya di sepak bola Indonesia. Dilansir dari Antara, klub raksasa Brasil, Sao Paulo merasakan serangan dari suporter sendiri, Sabtu (23/1/2021) waktu setempat.
Foto-foto yang diposting pada laman jaringan Globo dan pada akun media sosial suporter menyoroti kerusakan pada bus.
Baca Juga: Tembus Empat Besar, McKennie: Juventus Pede Tantang Duo Milan
Satu video pun menunjukkan misil serta petasan meledak di sekitar kendaraan tersebut saat melewati jembatan. Sedikitnya 14 orang ditangkap, lapor Globo.
Tim Sao Paulo sendiri melanjutkan perjalanan ke stadion, tempat mereka ditahan imbang 1-1 oleh Coritiba.
Itu adalah pertandingan kelima Sao Paulo di Liga Brasil musim ini tanpa kemenangan serta membuat Dani Alves dan kawan-kawan yang pada akhir tahun lalu unggul tujuh poin di puncak klasemen, kini berada di urutan kedua, terpaut satu poin di bawah Internacional yang punya satu pertandingan di tangan.
"Penderitaan memberi kesempatan untuk tumbuh," kata pelatih Fernando Diniz yang posisinya terancam, setelah pertandingan.
"Dan kami akan melakukan semua yang bisa kami lakukan untuk berusaha dan memenangi pertandingan berikutnya. Kami harus yakin dengan kekuatan kami. Kami perlu berlatih secara intens untuk melewati momen ini," tandasnya.
Baca Juga: Tammy Abraham Hat-trick, Chelsea Melenggang ke Babak Kelima Piala FA
Julio Cesares selaku presiden klub raksasa Brasil, Sao Paulo mengutuk serangan dengan kekerasan pada bus tim mereka, Sabtu (23/1/2021) waktu setempat, yang tampaknya merupakan reaksi para suporter terhadap penampilan buruk tim belakangan ini.
Berita Terkait
-
Anggota Protokoler Kapolri Minta Maaf usai Toyor dan Ancam Jurnalis ANTARA di Semarang!
-
Ajudan Kapolri Berulah, Komnas HAM Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis
-
Kasus Polisi Toyor Jurnalis saat Kawal Kapolri, Ipda E Akhirnya Minta Maaf: Saya Menyesal
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Viral Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Isi Pertalite di SPBU Trucuk Klaten
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat