Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Jum'at, 22 Januari 2021 | 11:48 WIB
Petugas medis menyiapkan Vaksin COVID-19 Sinovac yang akan disuntikan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta, (14/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSurakarta.id - Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan terinfeksi positif Covid-19. Padahal ia baru saja mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Pertanyaannya, apakah seseorang yang sudah divaksinasi Covid-19 masih bisa tertular Covid-19?

Menjawab pertanyaan tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Tangerang dr. Tolhas Banjarnahor, Sp.PD-FINASIM menjawab, masih bisa.

Ia mengatakan bagaimana seseorang yang telah divaksinasi Covid-19 tetap dapat terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Lima Tewas dalam Kebakaran Pabrik Vaksin Terbesar di Dunia

Kata Tolhas, ini terjadi  karena tidak ada satupun vaksin di dunia yang bisa melindungi 100 persen dari infeksi satu penyakit seperti Covid-19.

Persentase seseorang terpapar Covid-19 setelah dilakukan vaksin Covid-19 akan tergantung dari jenis vaksin yang digunakan.

Misalnya, vaksin Sinovac di Indonesia memiliki efikasi 65,3 persen pada kelompok umur 18 hingga 59 tahun.

“Artinya, masih ada kemungkinan 34,7 persen seseorang terkena infeksi Covid-19 meskipun telah dilakukan vaksin,” ujar Tolhas dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (22/1/2021)

Selain Sinovac, vaksin Covid-19 jenis lain memiliki efikasi yang berbeda dan lebih tinggi seperti vaksin Moderna yang memiliki efikasi 94,5 persen dan vaksin Pfizer memiliki efikasi 95 persen.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Vaksin Covid-19 Terbesar di Dunia Menewaskan 5 Orang

Namun tidak ada satupun vaksin yang memiliki efikasi 100 persen. Dengan efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen, ini artinya dari 100 orang yang dilakukan vaksin ada 34,7 persen yang masih bisa terkena Covid-19.

“Kita tidak tahu masuk yang 65 persen atau 35 persen. Tetapi jauh lebih baik jika kita tetap divaksin dibandingkan tidak divaksin karena bila tidak divaksin kemungkinan seseorang terkena Covid-19 akan menjadi 100 persen,” terang Tolhas.

Seseorang yang telah divaksinasi harus tetap mejalani pola hidup sehat seperti makan gizi seimbang, berolahraga rutin dan teratur, istirahat cukup, serta mengkonsumsi vitamin dan mineral.

"Karena vaksin tidak bisa mencegah 100 persen infeksi Covid-19, maka kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," pungkasnya. 

Load More