SuaraSurakarta.id - Thermogun atau non-contact infrared thermometer (NCIT) jadi alat yang digunakan untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung di tempat umum untuk mencegah penyebaran Covid-19
Alat itu biasa diarahkan ke dahi serta ke punggung atau pergelangan tangan. Warga atau pengunjung tidak diperbolehkan masuk bila suhu tubuh yang terukur mencapai 37 derajat Celcius atau lebih.
Meski lazim digunakan, namun putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut penggunaan thermogun sebagai alat pengukur suhu badan orang kurang efektif.
Gibran mengusulkan penggunaan alat lain yaitu thermal camera yang menurutnya lebih efektif. Namun ia mengakui harga thermal camera lebih mahal daripada thermogun.
Baca Juga: Tahun Baru 2021, Solo Raya Masih Belum Beranjak dari Zona Merah Covid-19
"Saya pernah sampaikan yang namanya thermogun itu tidak efektif. Sudah sering saya bilang itu. Saya sedang carikan solusi lain," kata Gibran dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (20/1/2021).
Studi oleh Johns Hopkins Medicine dan University of Maryland School of Medicine juga pernah membuat penemuan yang mengejutkan.
Ternyata pemeriksaan suhu saat dilakukan dengan termometer non kontak bukanlah strategi yang efektif untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merilis pedoman untuk menentukan apakah mereka perlu mencari pertolongan medis untuk gejala yang menunjukkan infeksi SARS-CoV-2, dengan pemeriksaan suhu.
Menurut pedoman mereka, seorang disebut demam apabila thermo gun di dekat dahi menunjukkan 38 derajat celsius untuk pengaturan non-perawatan kesehatan dan lebih besar dari 38 derajat cesius untuk yang tengah dalam perawatan.
Baca Juga: Tugas Gibran Sebagai Walikota Solo Bakal Berat Karena Ini
Seorang penulis studi, William Wright berkata, “Bacaan yang diperoleh dengan NCIT dipengaruhi oleh banyak variabel manusia, lingkungan dan peralatan, yang semuanya dapat mempengaruhi keakuratan, reproduktifitas dan hubungannya dengan ukuran yang paling dekat dengan apa yang dapat disebut suhu tubuh atau suhu inti, atau suhu darah di vena paru. "
Namun, satu-satunya cara untuk mengukur suhu inti secara andal membutuhkan kateterisasi arteri pulmonalis, yang tidak aman dan tidak praktis sebagai tes skrining.
"Pada 23 Februari 2020, lebih dari 46.000 pelancong diperiksa dengan NCIT (thermo gun) di bandara AS, dan hanya satu orang yang diidentifikasi menderita SARS-CoV-2," kata Wright dilansir dari Suara.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi