Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 10 Januari 2021 | 06:15 WIB
Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada I dengan mengoperasikan Subskimmer melakukan penyerbuan saat Latihan Peperangan Laut Khusus 2020 di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (30/6/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraSurakarta.id - Upaya maksimal dilakukan untuk mencari korban jatunya pesawat Sriwijaya Air di perairan kawasan Pulau Seribu, Sabtu (9/1/2021). Pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB dan belakangan diketahui jatuh di lokasi dekat Pulau Laki.

Upaya pencarian korban sendiri akan dimula, Minggu (10/1/2021) pagi ini. Dua pasukan elit mili TNI yakni Kopaska dan Denjaka ikut diterjunkan membantu mencari korban Sriwijaya Air jatuh.

Denjaka atau singkatan dari Detasemen Jalamangkara merupakan detasemen penanggulangan teror aspek laut yang berasal dari TNI Angkatan Laut.

Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI-AL.

Baca Juga: Riwayat Perawatan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh Harus Dibuka

Sementara Kopaska merupakan pasukan elite yang disebut memiliki kemampuan setara dengan pasukan khusus Amerika Serikat Navy Seals.

Saat ini Kopaska terbagi menjadi 2 Komando, Satuan Pasukan Katak Armatim di Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Tugas Kopaska adalah mereka menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.

"Tim penyelam dari Kopaska dan Denjaka sudah melakukan persiapan dan malam ini semuanya sudah berada di lokasi," kata Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Relawan PMI Kepulauan Seribu tengah bersiap untuk melakukan penyelaman di lokasi diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 182 rute Jakarta-Pontianak, tepanya di Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. (Antara/HO/PMI Kepulauan Seribu)

Rasyid menegaskan pihaknya telah menemukan titik koordinat lokasi Sriwijaya Air jatuh. 4 KRI pun telah disebarkan ke seluruh unsur personel terdekat.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Sempat Bolak-balik ke Makassar Pekan Ini

"Sudah ada empat hingga lima KRI yang mendekati lokasi kejadian," ujar Rasyid.

Sebelumnya Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono di Jakarta, Sabtu, mengatakan KRI yang dikerahkan yakni dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III.

KRI yang digerakkan yakni, KRI Teluk Gili Manuk (onboard Tim Kopaska), KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut -866, KRI Tenggiri.

Diwartakan sebelumnya bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu siang. Pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB dan belakangan diketahui jatuh di lokasi dekat Pulau Laki.

Belum diketahui apa penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 tersebut. [Antara]

Load More