SuaraSurakarta.id - Karangan bunga biasanya dikirim untuk memberikan ucapan selamat kepada kerabat atau relasi. Na
Ratusan tamu undangan pesta perkawinan yang digelar warga Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen, pada akhir Desember 2020 lalu digegerkan dengan sebuah karangan bunga yang berisi kalimat cukup sadis.
Karangan bunga itu bertuliskan, “Selamat menikah kakaknya Mia Wida. Selamat menikmati uang haram [Rp]1M hasil nilep arisan. Kapan nih dibayar shay. Member Arisan By Wida.”
Karangan bunga itu tak hanya mengebohkan ratusan tamu undangan, tetapi juga menghebohkan jagat maya.
Kronologi
Usut punya usut, karangan bunga itu ternyata dikirim oleh Irene Junitasari, 20, salah satu anggota arisan online yang dikelola MI, 23, warga Pringanom. Wanita asal Ngrampal, Sragen, itu merasa dikecewakan dengan MI karena dianggap membawa kabur uang arisan. Irene bersama saudaranya telah kehilangan dana hingga Rp17 juta untuk mengikuti arisan itu.
“Giliran saya menang arisan, uang tidak dibayar. Saya sudah coba mendatangi rumahnya hingga lima kali. Tapi tidak ada iktikad baik dari dia. Orangtuanya juga terkesan melindungi anaknya. Minta maaf saja tidak. Ini yang membuat para anggota arisan darah tinggi karena kesabaran tentu ada batasnya,” ujar Irene dilansir Solopos.com, Kamis (7/1/2021).
MI diduga mengelola tiga grup arisan online sejak awal 2020 lalu. Adapun total dana yang berhasil dihimpun dari tiga grup arisan online itu diduga mencapai sekitar Rp1 miliar. Irene dan saudaranya tergabung di salah satu grup arisan online tersebut.
“Awalnya saya kira kerugian [yang dialami anggota arisan] hanya Rp350 juta. Tapi, orangtua dia [MI] sendiri yang bilang kerugian sampai Rp1 miliar. Saya tidak mengada-ngada karena orang tua dia sendiri yang bilang,” terang Irene.
Baca Juga: Perangkat Desa Ini Dikira Tertidur, Polisi Kaget Setelah Membuka Mobilnya
Irene bersama teman-teman sesama anggota arisan online itu sudah melapor kasus tersebut ke Polres Sragen pada 23 November2020 lalu. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait laporan itu. Akan tetapi, hingga kini belum diketahui bagaimana perkembangan terakhir terkait penanganan kasus itu.
Pengiriman karangan bunga dengan kata-kata sadis itu, menurut Irene, merupakan akumulasi kekesalan anggota arisan karena tidak ada iktikad baik dari MI untuk mengembalikan uang mereka. Dia mengakui yang menikah sebetulnya kakak dari MI yakni YL. Akan tetapi, YL juga diduga ikut serta dalam mengelola arisan online tersebut.
“Kakaknya ada sangkut pautnya dengan arisan online itu. Kalau tidak ada sangkut pautnya, tidak mungkin kami berani mengirim karangan bunga itu,” ujar Irene.
Irene mengirim karangan bunga sadis itu pada hari H pernikahan yakni pada 23 Desember 2020 lalu. Ia mengirimkan karangan bunga sadis di Sragen itu sekitar pukul 12.00 WIB siang. Pada saat itu, tidak ada warga yang menolak karangan bunga itu.
“Mungkin saat itu [panitia hajatan] pada sibuk sendiri-sendiri. Di depan hanya ada rombongan tamu. Tidak ada penolakan, tapi selang 2-3 jam kemudian, ada pesan dari MI yang dikirim ke grup arisan. Isinya dia mengancam akan mengusut tuntas [pengiriman karangan bunga],” ujar Irene.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Skak Mat Roy Suryo, Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya
-
Gerak Cepat Satreskrim Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Uang Bank Rp 10 Miliar
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing