Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 23 Desember 2020 | 16:06 WIB
Presiden Jokowi / [Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri baru dan lima wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Para menteri itu adalah Yaqut Cholil Khoumas (Menteri Agama), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Tri Rismaharani (Menteri Sosial), Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kehadiran enam menteri baru itu dinilai pengusaha cantik Kota Solo, Diah Warih Anjari sebagai wujud kecerdikan dan kebrilian Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam meramu kabinet.

"Lumrah jika sejumlah pihak pasti akan terheran heran dan terobosan ini, optimisme, skeptis atau pesimisme," ungkap Diah Warih kepada SuaraSurakarta.id melalui pesan whatsapp.

Baca Juga: Hari Ini Jokowi akan Lantik 6 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Pendiri Diwa Center itu menilai enam menteri yang bergabung merupakan wajah lama bercitarasa baru.

"Misal ada Sandiaga, Gus Yaqut, Bu Risma adalah figur yang tak asing di telinga masyarakat. Mereka lekat dengan prestasi kelas wahid dan saya rasa pilihan presiden tak salah," paparnya.

Perempuan yang sempat maju sebagai bakal calon wakil walikota Solo 2020 menegaskan gebrakan enam menteri baru ditunggu masyarakat.

Terlebih sumbangsih para menteri anyar itu diperlukan mengingat Indonesia yang masih diliputi wabah Covid-19.

"Jangan sampai rakyat hanya disuguhi jargon jargon saja. Sebab rakyat adalah pengamat handal. Selama ini Jokowi Ma'ruf diberi amanat langsung dari rakyat. Tolong jangan kecewakan mereka lagi." tegas Diah.

Baca Juga: Kekayaan 6 Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Paling Tajir Yaqut Nihil Hutang

Diah menambahkan, dirinya juga mewanti wanti dari pengalaman menteri yang diganti terseret kasus korupsi.

"Menteri baru harus paham bagaimana pengelolaan anggaran, program-program yang langsung menyentuh rakyat. Ingat jangan sampai masuk lobang yang sama!," pungkasnya.

Load More