SuaraSurakarta.id - Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Karanganyar, Windarti meminta maaf kepada semua pihak atas kasus belasan siswanya yang digrebek dan dibubarkan personel Sat Binmas Polresta Surakarta di sebuah bangunan kosong di Kawasan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kamis (17/12/2020) lalu.
Namun Windarti memberikan klarifikasi berkait kegiatan yang dilakukan belasan pelajarnya dari kelas 3 IPA 2 itu untuk membuat album kenangan.
"Setelah kami telusuri, mereka hendak membuat foto kenang-kenangan. Kami meminta maaf kepada semua pihak, apalagi disaat pandemi seperti ini tidak boleh bergerombol," kata Windrati kepada wartawan, Minggu (20/12/2020).
"Kami pastikan mereka bukan seperti yang dipikirkan (akan berbuat hal yang melanggar norma susila-red)," tambah dia.
Windrati memaparkan, dari keterangan para siswa, mereka sejatinya hendak menuju kampung batik Laweyan. Namun karena tak mengetahui rute, akhirnya kesasar hingga ke Kerten.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya telah mengumpulkan para siswa yang terlibat kegiatan tersebut untu
"Sebetulnya, mereka itu dari kelas XII IPA 2 MAN 2 Karanganyar. Mereka telah kami kumpulkan, dan kami berikan pembinaan. Semoga, peristiwa seperti ini tidak terulang kembali," harpanya.
Sebelumnya dalam kegiatan yang dipimpin Kanit Bintibmas, Iptu Winarsih, pembubaran gerombolan pelajar siswa maupun siswi itu sempat menjadi perbincangan di media sosial setelah diunggah di akun instagram @polrestasurakarta.
Kasat Binmas Polresta Surakarta, AKP Febriani Aer menyebut pembubaran itu dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Pemakaman Covid-19 di Karanganyar Meningkat, Stok APD Cuma Sampai Desember
"Kami mendapat laporan dari masyarakat yang curiga dengan kegiatan gerombolan pelajar di bangunan kosong. Akhirnya kita terjunkan tim untuk mengecek," kata Febri mewakili Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada Suara.com, Jumat (18/12/2020).
Dia memaparkan, saat dimintai keterangan belasan pelajar itu mengaku sedang proses pembuatan foto kenang-kenangan.
"Kalau membuat foto kenangan seharusnya bisa di tempat yang representatif dan bagus tentunya. Tidak di bangunan dan lahan kosong seperti itu," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
-
7 Rekomendasi HP Murah Kamera Terbaik Agustus 2025, Spek Dewa Harga Jelata
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
Terkini
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
-
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Jokowi
-
Ungkap Kasus Tindak Pidana Kesehatan dan Psikotropika, Polres Sukoharjo Tangkap Pria Wonogiri
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'